Extra Bab - New Life

5.1K 432 162
                                    

Sesuai apa yang saya katakan, jika vote di New Life sampai 110 maka saya publish di watty tapi hanya 2500an kata bukan 4500an seperti aslinya. Jadi saya hapus beberapa, adegan, paragraf dan dialog.

Terima kasih untuk dukungan kalian.
Love you all ♥
.
.
.
~oOo~
.
.
.

Pria dengan jas hitam itu berdiri gagah di depan podium. Pasang mata menatap puja enggan sejenak berpaling. Suara berat nan tenangnya menghipnotis telinga para audiens. War tak hentinya tersenyum. Pria itu miliknya, mengakui dengan bangga.

"Untuk kekasih saya, selamat menjadi lulusan terbaik. Saya mencintaimu."

Riuh tepuk tangan mengakhiri sambutan. Pipi War merona atas ucapan Yin yang berani di depan banyak orang. Kanan kiri teman-temannya menggoda.

Dua bocah berlari lucu dengan bawaan yang hampir menenggelamkan badan mereka. Vee dengan sebuket bunga besar dan Mark mendekap boneka beruang seukurannya. Mereka menyambut War yang baru keluar dari aula. Sambil menunggu Yin yang masih berada dijamuan rektor, War dan keluarganya mengambil foto duluan.

Tiba-tiba suara teriakan menyambut datangnya orang dari arah barat. Suara didominasi oleh wanita. Yin berjalan bersama Prom yang juga datang karena Benz juga di wisuda.

Yin langsung memeluk War erat. Mengecup puncak kepalanya yang masih tersemat toga. Hal ini semakin membuat kerumunan berteriak keras.

"Baby."

Tiba-tiba suara Yin menjadi serius. Pandangannya lekat menghujam War. Membawa tangan saling menaut, melempar senyum maut.

"Ayo menikah."

Diantara kerumunan manusia. Pasang mata menatap minat padanya. Yin hanya ingin memberitahu pada dunia. Bahwa dia serius meminang sang pujaan.

Satu bulan yang lalu

"Dad."

"Huh?" Yin menuntun War agar mendekat. Membawanya duduk diatas pangkuan.

Telunjuk War menggambar abstrak di permukaan dada Yin. Bibir bawahnya digigit ragu.

"Pasti ada sesuatu. Bukan hanya ingin bermanja. Benar?"

War menaik turunkan kepalanya. Menjawab tanpa suara. Lama War masih belum juga mengeluarkan suaranya. Bahkan sekarang dia bermain-main pada wajah Yin dari alis, mata, pipi hingga bibir tebalnya.

"Jika masih tidak mau bersuara, lebih baik aku membuatmu mengeluarkan suara desahan dengan bercinta disini." Ancam Yin main-main.

Graukk

War menggigit sisi leher Yin menimbulkan bekas gigi. Namun  sesudahnya War menjilat hasil kejahatannya. Mengalungkan lenganya pada leher Yin.

"Ini mengenai pertanyaan Phi Tomo."

"Pertanyaan tentang?"

"Hmm, masih ingat tentang aku yang ingin bekerja setelah lulus?"

"Yeah."

"Itu, aku masih ingin."

War melihat respon Yin yang terdiam. Yin seperti memilih apa tanggapan yang mesti diberikan.

"Dad.... jawaaab...."

"Eoh. Kamu tahu aku sangat egois terhadapmu. Ingin kamu selalu disampingku dan jangan sampai kamu kelelahan apalagi karena sibuk bekerja."

"Aku tahu, maaf. Tapi aku benar-benar ingin merasakan bekerja di kantoran." Lemah War.

"Baik. Anggap saja aku menyetujui idemu. Lalu perusahaan mana yang kamu inginkan?"

Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant