~•Campus Anniversary?•~

346 29 4
                                    

.
.
.

     Gadis itu berjalan cepat menyusuri sepanjang koridor kampus. Ia tak henti-hentinya mengusap kasar keringat dipelipisnya. Jika hari ini bukan dosen killer lagi, Roseanne Park tidak akan segusar ini.

'Bang Chanyeol brengsek! Ngeselin! Mati aja lo! Anjir! Fakk!'

Umpatan demi umpatan terus ia lontarkan dalam hatinya. Sumpah demi apa, kebiasaan sialnya untuk bangun siang itu sangat menyusahkan. Yang lebih sialan lagi adalah, abangnya. Yes!

Rose sampai heran sendiri, kenapa abangnya itu bisa bangun pagi sedangkan ia yang notabene-nya adalah perempuan tidak bisa..! Dengan teganya, Chanyeol sama sekali tidak ada niatan untuk membangunkan adiknya. Lalu berangkat ngampus begitu saja. Padahal jadwal kelasnya siang.


Tok tok tokk!


Dada Rose kembang kempis. Jantungnya berpacu tidak beraturan. Matanya menatap melas ke arah dosen bermata horor itu. Ia menyesal telah membuka knop pintu kelas tadi.

"Maaf. Telat." singkatnya seraya membungkuk badan.

Jennie dan Lisa yang tadinya hampir meringis ngeri, sekarang berubah menjadi menatap malas. Bisa-bisanya gadis itu masih menghemat kata-kata disaat mencengkam seperti ini..?!

"Darimana kamu?!! Kenapa telatt!!" desis dosen itu seraya menentengkan tangannya dipinggang.

Uh. Tatapannya bak kuntilanak mau menerkam pocong! Semua penghuni kelas langsung merinding. Tak yakin jika Rose akan selamat.

"Rumah."

Sumpah ya. Jennie ingin sekali menabok mulut Rose itu. Bisa gak sih tuh cewek nggak irit ngomong, sekalii ajaa!!! teriaknya dalam hati.

"Yaampun Roseanne! Kamu itu terlalu polos atau gimana, sih?! Sampe istigfar saya!!" pekik dosennya tak habis fikir.

Gadis itu menaikkan alisnya bingung seraya melipat kedua tangannya.

"Nanti kalo saya bohong, ibu marah-marah. Ini saya udah jujur lho, bu. Saya beneran dari rumah."

"YA ALLAH!! KAMU BENER-BENER PENGEN DIHUKUM YHAA!!"

"BERDIRI DIDEPAN KELAS SEKARANG! BARENG JOY ITU..! Jangan harap bisa duduk kalau kelas saya belum selesai!" titahnya dengan suara menggelegar.

Untung Rose pake earphone.

Gadis Park itu sedikit melirik ke arah depan papan tulis. Baru menyadari kalau ada Joy yang sudah nongkrong disitu daritadi. Kebiasaannya untuk telat memang tidak bisa dipungkiri. Dan... Lumayan buat temen berdiri sampe jam istirahat nanti.

"Nihh.." singkat Joy seraya memberikan beberapa bungkus permen karet secara diam-diam. Rose yang barusaja berdiri disampingnya hampir melongo. Jadi ini alasan Joy daritadi hanya diam..(?) Oh, permen karet..

"Sip, lumayan. Thanks."

~>•<~

"Kuy kantin..! Jangan pada berdiri aja, heh! Dosennya udah lenyap itu." seru Lisa seraya berjalan keluar kelas.

"Sabar! Lo mau gue nelen permen karet mentah-mentah?!" desis Rose seraya terus mengunyah permen karet itu.

"Selow..! Yok kantin!" ajak Joy seraya berjalan mendahului Rose.

"Rose! Lo utang cerita sama gue..! Bang Chanyeol bilang, lo semaleman main di rumah Jimin masa..!" bisik Jennie dengan tatapan penasaran. Setelah itu, ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Rose yang hanya berdecak malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ineffable Fate^ [JiRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang