Fated ; Hajeongwoo [✓]

12

Haruto merebahkan tubuhnya. Ia baru saja sampai setelah mengantar Jeongwoo pulang, suasana di dalam mobil pun terbilang canggung. Haruto tahu Ia bodoh karena meminta Jeongwoo untuk menjadi kekasihnya secara tiba-tiba.

Ting! Ting!

Mengambil ponselnya lalu Haruto mengernyit heran saat membaca pesannya.

WooJ
To
Jeongwoo kamu apain sampe lesu gini?

Haru
Aku confess ke dia, tapi ya, ditolak.
Bukannya harusnya aku yang lesu, ya, Kak?

Sedikit lama Haruto menunggu balasannya, sampai setelah lima menit berselang Woojin kembali mengirimkannya pesan,

Wooj
Besok bisa ketemu? Ada yang mau aku omongin, tentang Jeongwoo.

Tanpa ragu dan dengan cepat Haruto membalasnya,

Haru
Boleh, Kak. Atur aja di mana tempatnya.

•/•/•/•/

Celana jins hitam serta jaket berwarna senada menempel lekat pada tubuhnya. Sejak malam tadi Haruto kesulitan tidur karena terus memikirkan tentang Jeongwoo. Apa mungkin, bukan dia, namun Jeongwoo yang bermasalah dalam berhubungan?

Dan di sini lah Ia sekarang, kedai kopi dekat tempatnya menuntut ilmu, menunggu kedatangan kakak sepupu sosok yang menghantui pikirannya.

Puk!

"Haruto, udah lama?"

Pria berdarah Jepang itu tersenyum tipis lalu menggeleng. "Belum, baru beberapa menit yang lalu."

Woojin—yang sejak tadi Ia tunggu mengangguk-angguk dan duduk di depannya. "Udah pesan?" Kali ini Haruto mengangguk. "Aku pesan dulu, nggak apa?"

"Santai aja, Kak. Pesan aja dulu."

Woojin mengangkat tangannya, dan dengan segera salah satu pelayan menghampiri untuk menerima pesanannya. Setelah sang pelayang pergi, Woojin berdeham pelan. "Aku langsung aja, Ya. Jeongwoo punya trust issue."

Raut wajah terkejut terlihat jelas pada Haruto. "Maksudnya? Kenapa bisa?"

Sosok di hadapannya menghela nafas, melirik keluar jendela yang menampilkan padatnya lalu lintas. "Ayahnya selingkuh, suka nyiksa bundanya juga. Bundanya meninggal dan dia kabur, tidur di sekolah sampai mama aku sama kak Mingyu datang, ngejemput dia buat tinggal bare—"

"Ayahnya ke mana?" sela Haruto.

"Di penjara, 15 tahun. Iya, masih belum selesai hukumannya," jawab Woojin memberi tahu Haruto yang hendak bertanya kembali.

"Jangan disela dulu, biar kamu tau secara keseluruhan." Woojin kembali melanjutkan ceritanya, "Awal Jeongwoo tinggal di rumah yang sekarang dia sama sekali nggak mau keluar kamarnya, nggak bicara sama siapapun kecuali mama. Itupun kalau mama duluan yang nanya. Nggak pernah makan bareng, selalu di dalam kamar, sendirian."

"Mama rutin ngebawa Jeongwoo ke psikiater, nggak berpengaruh. Sampai dia masuk sekolah menengah dan ketemu Jaehyuk, Jeongwoo mulai sedikit terbuka dan mau bicara sama kami. Puncaknya kelas sembilan, Jeongwoo bilang dia mau tinggal bareng Jaehyuk di apartemennya."

"Dan diizinin, selama dia tinggal bareng Jaehyuk, mama sering ke apartemen Jaehyuk buat nengok, atau kadang sesekali Jeongwoo yang datang ke rumah. Mereka tinggal bareng sampai Jeongwoo kuliah semester satu, bunda minta Jeongwoo untuk tinggal bareng kami lagi, di rumah yang sekarang."

Woojin tersenyum tipis, matanya terlihat kosong. "Untungnya Jeongwoo mau. Mama berterimakasih banyak sama Jaehyuk, karena semenjak kenal dan tinggal bareng Jaehyuk, Jeongwoo mulai terbuka dan mau berinteraksi lagi."

"Susah, To. Susah buat Jeongwoo percaya sama orang." Woojin menatap Haruto yang raut wajahnya sulit diartikan. "Jeongwoo nggak pernah percaya sama cinta sejak bundanya meninggal, dia selalu bilang nggak mau nikah karena takut ketemu sama manusia semacam ayahnya lagi."

"Kalau kamu cuma main-main sama Jeongwoo, lebih baik kamu mundur. Aku dan Kak Mingyu nggak akan ragu bikin tulang mu patah kalau sampai Jeongwoo kenapa-kenapa."

•/•/•/•/

A.N— jadii Jaehyuk itu bukan cuma kating selama kuliah doang, tapi dari smp. dan Jaehyuk juga jadi orang yang berperan besar dalam nyembuhin trust issue Jeongwoo.

btw, era My Treasure ini, hajeongwoo nempel muluuuk, aku gemesss

aku pas ngescroll base haruwoomfs :

fill them with love, yea? 🥺💗 after all, both of them are still a teenagers, give them a lot of supports, kay!

semangat streamingnya teume!