My Everything

792 87 13
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" Seorang pria dewasa dengan pakaian rapih bertanya kepada laki-laki lebih muda yang sekarang sedang duduk dihadapannya sambil tersenyum.

"Aku sangat baik Taeyong hyung"

"Apa kau sendiri Kim Doyoung?" Pria berwajah manis bernama Taeyong mengambil kertas juga pena yang tidak jauh dari tempatnya.

"Tidak, Taeil hyung bersamaku. Tapi dia terlalu malu untuk masuk kesini" Doyoung laki-laki dengan paras cantik dengan tubuh sempurna menjawabnya dengan tertawa kecil.

"Ah, Taeil hyung" Taeyong hanya mengangguk-angguk mengerti.

Doyoung berkonsultasi atau mungkin lebih tepatnya bercerita banyak pada Dokter pribadinya yaitu Lee Taeyong yang mengajukan diri untuk menjadi Dokter yang menangani Doyoung. Taeyong tersenyum setiap mendengar ocehan dari Doyoung, tangannya bergerak untuk menulis banyak hal mengenai cerita Doyoung.

"Doyoung jangan lupa diminum obatnya okay?" Taeyong memberikan kertas resep pada Doyoung.

"Terima kasih Taeyong hyung" Doyoung berpamitan sebelum keluar dari ruangan kerja Taeyong.

Doyoung menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan kekasihnya. Doyoung menyusuri lorong rumah sakit sampai menemukan kekasihnya baru saja keluar dari kamar mandi.

"Aku mencarimu" Doyoung cemberut.

"Aku disini, jangan murung jelek tahu" Taeil membelai rambut Doyoung.

"Kalau kau hilang aku akan seperti penghuni sini" Doyoung menggandeng tangan Taeil.

"Aku selalu bersamamu Kim Doyoung"
.
.
.
.
.
Tidak ada hal spesial dalam hari-hari yang Doyoung lakukan, Ia hanya seorang pengganguran atau lebih tepatnya tidak dibolehkan untuk bekerja karena penyakitnya. Lalu bagaimana Doyoung bisa mendapatkan uang? Penghasilannya hanya berasal dari adik tirinya, Lee Jeno.

Doyoung dibuang oleh ibunya setelah kematian ayahnya, Ibunya malu mempunyai anak seperti Doyoung sehingga memilih untuk menyingkirkan Doyoung sebelum akhirnya menikah lagi. Pada awalnya Jeno tidak tahu kalau sebenarnya Ia mempunyai kakak tiri, tapi seiring berjalannya waktu Jeno mengetahui semuanya. Jeno prihatin dengan keadaan kakak tirinya, membuat dirinya harus selalu berbohong untuk meminta uang lebih yang sebenarnya uang itu Ia berikan untuk Doyoung.

Doyoung tidak menolak kehadiran Jeno, justru sebaliknya. Doyoung sangat sayang pada Jeno bahkan adik tirinya sangat menerima keberadaan Taeil yang selalu ditolak oleh ibunya. Doyoung sering berbagi cerita, Ia hidup bahagia bersama Taeil walau di kost sempit namun cukup layak untuk dihuni.

"Jeno, kau mau apa? Biar Taeil membelikannya"

"Tidak usah hyung, aku hanya ingin menemui mu" Jeno tersenyum tipis.

"Ish, kau ini kenapa kalau ada tamu selalu saja diam atau pura-pura tidur" Doyoung melempar bantal kearah Taeil.

"Biarkan saja, mungkin Taeil hyung lelah"  Doyoung menyetujui pernyataan Jeno.

Tidak lama Jeno berkunjung, setidaknya tiap minggu Ia selalu memberikan uang untuk menghidupi kakaknya. Setelah kepulangan adiknya, Doyoung langsung menindih tubuh Taeil yang terbaring di atas kasur.

"Kau ini kenapa sih selalu menghindar dari siapapun, tapi saat bersamaku kau cerewet" Doyoung protes, namun Taeil hanya tersenyum melihat wajah Doyoung yang ditekuk.

"Taeil hyung aku mencintaimu" Doyoung memeluk Taeil yang ada dibawahnya.

"Aku juga mencintaimu Kim Doyoung, aku akan selalu disisi mu" Taeil membalas pelukan Doyoung.

✔️𝓗𝓪𝓵𝓾 [Moon Taeil x Kim Doyoung] •ONESHOOT•Место, где живут истории. Откройте их для себя