Romansa Si Selimut Handuk

767 123 13
                                    

Suatu malam, (name) terbangun mendengar suara Shin yang meringis.

"Ah, maaf. Apa aku membangunkanmu?" Tanya Shin di samping kasur.

(Name) mengucek mata. "Ngapain, Yang?" apa yang sedang suaminya lakukan pada selimut handuk yang kemarin terkena darah lahiran bayi mereka.

Selimut handuk yang Shin beli Desember tahun lalu itu kini tidak lagi dipakai (name) karena Shin memintanya. Sebagai gantinya, Shin memberi istrinya yang baru.

"Aku lagi jahit selimut ini buat dijadikan handuk di ladang nanti."

Mata (name) membesar. Kenapa harus selimut itu? Walaupun sudah dicuci, tapi kan lebih baik kalau pakai handuk biasa saja.

Shin menjawab dengan santainya sambil melanjutkan menjahit "Ini bukti perjuangan istriku. Aku ingin bisa selalu mengingat dan membanggakannya."

Selimut itu. Selimut handuk yang diinginkan si istri. Yang si suami pergi mencarikan ke sana-sini. Juga yang pertama terkena darah lahiran si buah hati.

Si selimut handuk yang menemani perjuangan kedua pasangan pasutri dari mengandung sampai melahirkannya. Dari dingin menuju hangatnya.

Kini si selimut handuk dibersihkan si suami. Dijahit teliti. Dipakai ke ladang, dengan niat menafkahi anak istri.

Selimut handuk yang kini terus melingkar di leher si suami. Menahan keringat yang hendak terjatuh dalam diamnya. Membersihkan dengan sekanya.

Sampai pun selimut handuk itu rombeng. Sampai pun seluruh dirinya lecek bermandikan lumpuran ladang. Terbekaskan keringat hasil kerja kasar. Si selimut handuk tetap teristimewakan.

Karena dia pernah membersamai sebuah keluarga sederhana dengan hangatnya. Keluarga sederhana yang kini dikarunai seorang manusia kecil yang menanti di rumah-yang juga sederhana, dengan tawa manisnya.

Ah, Romansa si selimut handuk.

🌾to be continue🌾

A/N
Disclaimer : betul, ini terinspirasi dari ceritanya Ust. Salim A Fillah.

Tapi bedanya, yang dipake istrinya lahiran itu kan kain batik gitu. (Dicerita ini mana ada kain batik wkwkwk. Jadi emang sengaja selimut anduk aja hhe)

Terus kain batik yang udah kotor kena darah lahiran itu di cucilah sama beliau. Sampe bersih. Udah gitu dijadiin baju kemeja. Dipakainya sampe rombeng-rombeng, saking rombengnya, istrinya nanya "kenapa masih tetep dipake sih?" Terus dijawabnya, "ini bukti perjuangan istriku yang sudah mempertaruhkan nyawanya."

Langsung itu mah "aaawwww" ♡(*'ω`*)/♡

Seingetku sih gitu ya, dah lama eung ceritanya udah 8 tahunan yang lalu wkwkwk.

Ya gitulah cara aku bikin cerita. Pake ATM alias Amati Tiru Modifikasi. Ntah itu kisah aku, kisah orang, dari ngedenger, ngebaca, ngeliat atau pun ngerasa. Bahkan dari komen kalian kalau kalian sadar 🤣

Hari Yang Semuanya Baru [Kita Shinsuke X Reader] [Sequel Kita's Exception] [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant