18| Kilas

949 215 12
                                    

Runa kagetnya minta ampun sewaktu baru keluar dari kos-an disuguhi wajah Lukas, Runa sedikit was-was, segera mencari ponsel ditotebagnya buat ngehubungi  Datta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Runa kagetnya minta ampun sewaktu baru keluar dari kos-an disuguhi wajah Lukas, Runa sedikit was-was, segera mencari ponsel ditotebagnya buat ngehubungi  Datta.

“Gue nggak bakalan ngapa-ngapain lo, janji.” Tangan Runa langsung keluar dari bagnya sewaktu Lukas berkata demikian.

“Ngapain lo kesini?”

“Mau minta maaf.”

“Gue maafin, udah sana pergi, lo janji nggak bakalan gangu gue lagi.”

“Oh iya sih.” Lukas menaikkan alis kirinya, yang membuat Runa ngeri melihatnya.

“Lo bisa nggak sih lepasin gue sepenuhnya, dan Datta nggak ada hubungannya sama gue, jadi lo—“

“Kenapa bawa-bawa Datta? Gue kesini pure karena mau minta maaf sama lo atas semua yang gue lakukan, gue bejat banget ngelampiasin amarah gue ke lo, jadi Run, maafin gue.”

“Udah gue maafin, sekarang lo boleh pergi, Kas.”

“Kalo kembali?”

Runa mundur selangkah, dengar Lukas mau kembali, yang rasanya seperti pukulan keras dikepalanya.

“Lo kira, gue mau kembali sama lo—jangan deketin gue!” pekik Runa, saat Lukas melangkah maju untuk mendekatinya, dan apesnya kos-an sedang sepi karena para penghuni sudah berangkat ke kampus.

“Kenapa lo setakut itu sama gue? Gue sayang sama lo Run.”

“Sayang? Selama ini yang gue rasaiin itu hanya penderitaan bukan kasih sayang Kas, sakitnya dibadan gue emang udah hilang, tapi nggak dibatin gue, jadi please lepasin gue.” Runa sangat memohon dengan raut gelisah dan ketakutan, saat seperti ini rasanya Runa berharap Datta datang tiba-tiba.

“Run, gue nggak bisa lepasin lo, gue sayang sama lo.”

“Kas, biarin gue hidup tenang, please.” Lukas menjadi iba saat Runa menggosokkan kedua tangannya dengan penuh harapan, bahwa dirinya tak ingin didekati lagi.

“Lo bisa pukul gue, lo bisa bales gue, tapi please jangan tinggalin gue.”

“Kas, gue mohon!!!” Runa sudah tak bisa membendung tangisnya, rasanya begitu sakit saat menyadari pria ini dulu amat dia sayangi namun bertahun-tahun menyakiti.

Lukas membuang muka dengan frustasi yang tertera jelas, napasnya menggebu dan sesekali tangannya menekan pelipis, namun tetap berjarak dengan Runa.

“Apa setelah gue nggak muncul dikehidupan lo, lo akan bahagia?”

Runa mengangguk mantap dengan mata memerah dan air mata tak tertahankan akhirnya tumpah. “Kas, please....”

“Runa!!” Begitu ada yang meneriakan namanya, Runa langsung sigap menoleh, sosok yang ia idam-idamkan datang akhirnya hadir dengan raut sangar, mata melotot seakan mampu menerkam seorang Lukas.

SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang