✎៚┆Dua

3K 546 294
                                    

"Yuuji kun kau dimana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yuuji kun kau dimana?"

Kepala sang gadis mencuat dari balik tembok, mengintip, memastikan apakah ada sosok pemuda yang ia cari dari celah pintu kamar mandi. Sayang, nihil yang ia dapati. Ruangan kamar mandi nampak lenggang dengan handuk yang bertengger rapi di tempatnya.

"Itadori Yuuji!"

"Aku di kamar sayang! Dan, bisakah kau kemari?"

Sahutan terdengar menggema pada ruang yang lenggang. Tertangkap jelas oleh indra, gadis itu pun patuh lantas melenggang pergi menuju tempat yang dimaksud.

Tak lupa mengetuk pintu, takut-takut jikalau pemuda di dalam masih dalam keadaan yang tabu dipandang mata.

"Masuk saja." jawaban terdengar dari sang pemuda, paham jikalau sang gadis masih malu-malu untuk bertindak layaknya istri pada umumnya.

Pintu di buka perlahan, menampilkan sosok Itadori tengah berdiri menghadap kaca di samping lemari. Terkesiap sang gadis kala lensa mendapati Itadori begitu lusuh dengan setelan jas yang mereka sewa untuk acara formal malam ini.

"Kenapa kau belum siap?" sang gadis bertanya seraya mendekat.

"Bisakah kau pasangkan dasi ini untukku? Jariku hampir saja terkilir mengikatnya."

Alis [Name] bertaut heran, kemudian maniknya tertimpuk pada kerah Itadori yang berantakan, tak luput pula seutas dasi yang terongok sepi di lantai marmer.

"Astaga," gadis itu terkekeh lembut. "Kenapa kau tak memanggilku sedari tadi."

"Aku tahu cewek itu ribet. Jadi aku melakukannya sendiri."

Cubitan pelan mendarat pada pinggang Itadori, mengaduh ia seraya terkikik geli. Semakin menggeliat begitu jemari lentik sang gadis
memutar kulit cubitannya.

"Ampun ampun, lain kali bakal lapor istriku kalau gabisa."

Rona merah padam seketika menjalar pada kulit pipinya yang cerah. Melirik kesembarang arah seraya menggeram malu, kemudian buru-buru menyambar dasi hitam untuk dikenakan pada Itadori, suaminya.

Itadori tersenyum dalam senyap, menarik dagu gadisnya seraya berucap, "Istriku kenapa malu gitu?"

"Itadori diam atau ku cekik lehermu."

Sang pemuda tertawa hangat.

Memilih menyimak jemari lincah sang gadis yang mengikatkan dasi di lehernya. Nampak manis dan mungil. Yang bisa ia tatap hanyalah ubun-ubun dan hidung mancung gadisnya. Mengaduh dalam hati, Itadori tak kuasa menahan rasa ingin memeluk yang melonjak dalam hatinya.

Sang gadis sempat jengkel begitu Itadori menunduk menyelaraskan tinggi dengannya, ingin menegur namun lidah terasa kelu kala diri merasa lengan Itadori mulai bergelayut pada pinggang.

Menariknya lebih dekat.

Terlebih Itadori mulai menyesap lembut harum tubuh dari lehernya.

"I-itadori?"

"Shhtt-- Acaranya jam berapa?"

"J-j-jam delapan."

"Masih ada waktu satu setengah jam. Ayo lakukan."

"I-i-itadori--"

Drrt drrt

Manik keduanya tercuri pada ponsel yang tiba-tiba bergetar, menyala, menampilkan nomor kontak yang tak asing bagi mereka.

Diluar sana nampaknya sudah menanti Fushiguro dengan raut muka sebal, sebab bel dibunyikan sampai rusakpun sang pemilik rumah tak kunjung membukakan pintu.

Mendecik.

Bel lembut terganti gedoran keras dari kepalan tangannya.

"ITADORIIIII." Nobara membantu dengan suara.

[Name] kalap membersihkan wajah, begitu pula Itadori yang kini sibuk merapikan rambut. Berebut pintu keluar sebelum Itadori bertindak menggendong gadisnya untuk turun bersama.

Bridal style.

Bukankah nampak keren untuk dipamerkan?

⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆

" [Name] ."

"Apa Yuuji kun?"

"...."

"Yuuji?"

"Dasiku tertinggal."

⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆








Husband ★ Itadori YuujiWhere stories live. Discover now