loker

1K 198 2
                                    

hey kamu hey kamu makajih udah bacaaaa lulop(ʃƪ^3^)
tolong jangan bunuh saya heheheh:')

awas typo!
Happy reading-!

▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀

(Y/n) bergerak gelisah. Bukan karena dirinya akan menghadapi ulangan matematika dadakan, bukan pula gelisah karena dirinya besok akan pergi jalan dengan Kak Giyuu.

Ngomong-ngomong soal Kak Giyuu demi kerang ajaib (Y/n) benar-benar hampir ngelupain cowok santuy satu itu. Terlalu sibuk dengan ketiga makhluk goib berkedok sahabatnya ditambah kedatangan sepupu jauhnya benar-benar membuat (Y/n) secara total melupakan makhluk tampan bernama Giyuu.

Kembali ke topik. Yang membuat (Y/n) gelisah adalah ketiga makhluk pelangi yang tak kunjung menampakkan batang hidung mereka. Padahal jam sudah menunjukkan angka 8, tapi ketiga makhluk berinisial KT, AZ dan HI tidak datang-datang juga. Apa mereka diculik? Ok ini aneh, mana ada yang mau menculik mereka bertiga.

Untungnya kelas mereka sekarang sedang jamkos, sedang ada rapat guru mendadak. Tau gitu tadi gausah sekolah. Gerutu (Y/n) dalam hati.

"(Y/n)? Tumben sendiri, pawangnya kemana?" (Y/n) menggeleng, dia tau yang barusan bertanya adalah Genya, teman sekelasnya dari kelas satu.

"Tumben bolos." Genya melirik kearah (Y/n) sebentar, setelah itu membuang muka kearah yang lain. Cantik..

(Y/n) menghela nafas, dengan kasar mengambil ponselnya yang tergeletak dikolong meja. Betapa kagetnya dia saat melihat ada puluhan panggilan tak terjawab dari ketiga oknum yang sedang dikhawatirkan olehnya. Baru saja ingin menghubungi salah satu dari mereka, ternyata Si kuning udah gercep nelpon duluan.

Zenzenku calling..


Tanpa babibu, (Y/n) langsung menswipe up tombol hijau dan menaruh ponselnya ke telinga kanannya, niatnya mau di speakerin, tapi (Y/n) masih sadar diri kalo dia lagi dikelas.

"Zen—

"Finally! Sayang kok baru dijawab?!"

(Y/n) langsung menjauhkan ponsel dari telinganya, suara cempreng Zenitsu hampir membuatnya bisa membuatnya budeg dadakan.

"Dimana? Kok belum dikelas!?" (Y/n) sedikit meninggikan suaranya, sedikit loh ya. Soalnya dia masih inget sekitar.

"Boncellll! Tolongin kakanda!" (Y/n) cemberut seketika, "siapa hah!? Ga kenal!"

(Y/n) mendengus kesal, kemana perginya ketiga makhluk goibNya. Dari sebrang sana terdengar suara gaduh yang membuat (Y/n) mengerutkan keningnya bingung. Ngapain mereka?

"Halo?"

"Jiru?"

"Iya cantik.. bisa minta tolong?" (Y/n) otomatis ngangguk, padahal mah ga keliatan. "Iya, kenapa??"

"Tolong ambilin baju olahraga diloker, sekalian punya Zen sama 'Suke.."

(Y/n) langsung jalan keluar kelas, mengabaikan beberapa teman kelasnya yang bertanya mau kemana dia.

"Jangan matiin." Pinta (Y/n) sebelum akhirnya membisukan panggilan. Malas menunggu jawaban dari sebrang sana.

Sebenarnya jarak loker siswa tidak terlalu jauh dari ruang kelas. Hanya saja kelas yang ditempati (Y/n) dan trio kamaboko berada diujung koridor. Padahal kelas mereka itu kelas unggulan, tapi gatau kenapa kelasnya malah ditarok diujung.

"2143, 5476, 8709.. gotchaa," yang bener aja, trio kamaboko emang ga kreatif kalo disuruh bikin pin. Masa angkanya dibalik doang.

"Buset, surat cinta buat Jiru banyak banget.." (Y/n) menggeleng, seperempat loker Tanjirou isinya cuma surat, sisanya ada beberapa buku, sepasang sepatu dan baju olahraga yang baru saja (Y/n) ambil.

"Astaga 'Suke jorok banget." (Y/n) mendengus kesal, loker Inosuke berisi beberapa bekal makan yang sepertinya bukan miliknya. Parahnya lagi itu sepertinya ga tersentuh, sehingga beberapa sedikit mengeluarkan aroma aneh.

"Ok last, Zen—

"Ngapain?"

Sebelum (Y/n) membuka loker Zenitsu, sebuah tangan nampak menghalangi membuat pintu loker otomatis langsung tertutup lagi. (Y/n) seketika menoleh, oww.

"Kak Kai, pagi." Cicit (Y/n) sembari membungkuk sedikit. Pemuda didepannya tidak membalas, hanya fokus menatap (Y/n) lekat. Memperhatikan dari atas sampai bawah.

"Ngapain?" Ulangnya lagi.

(Y/n) yang bingung hanya mendongak sambil menatap pemuda didepannya, "huh?"

"Ngapain, di loker Zen?" Ulangnya lagi sambil memberikan tekanan diakhir kalimatnya. (Y/n) otomatis langsung menunduk, duh dosa apasih tadi pagi sampe ketemu yang begini.

(Y/n) sedikit melirik keatas, tapi yang terlihat cuma dadanya doang. Ini (Y/n) ga pendek loh, pasti orang didepannya aja yang ketinggian. Oh, nametag nya..

'Agatsuma Kaigaku'

"(Y/n) lu nga—

"DISURUH NGAMBIL KAOS OLAHRAGA ZEN!" Secara mendadak (Y/n) menjawab mana rasa ngegas.

(Y/n) yang sadar langsung bekep mulutnya sendiri, rada susah sih tangannya udah penuh sama baju. Sehabis ngomong kaya gitu (Y/n) otomatis merem sambil komat-kamit, semoga kakelnya yang satu ini lagi dalam mood yang baik.

Tanpa sadar Kaigaku ketawa pelan, lucu.

"Mau banget disuruh." Ujar Kaigaku sambil menyentil dahi (Y/n) sedikit keras. "Ack, duh.." (Y/n) cuma bisa meringis pelan sambil mengusap dahinya yang berdenyut. Itu nyentilnya pake dendam apa gimana?

Setelah mengusap surai mint (Y/n) pelan, tanpa babibu Kaigaku melangkah pergi. (Y/n) cuma bisa melongo, Kaigaku mirip boneka santet orang Indonesia ya. Datang tak dijemput pulang tak diantar.

"Sabodolah," (Y/n) mengangkat bahu acuh, mungkin mood kakaknya Zenitsu sedang bagus. (Y/n) langsung bergegas mengambil kaos olahraga milik Zenitsu.

"Bocilll lamaaa, dinginn!"

(Y/n) menepok jidatnya, trio kamaboko!

"Aduh kamabokoo—"

Dan berakhirlah (Y/n) yang langsung lari menuju kamar mandi tempat ketiga makhluk halus—ahem maksudnya, ketiga sahabat tampannya yang sedang menunggu sambil mengigil kedinginan.

Poor trio kamaboko, udah dijailin sama Uzui, sekarang malah kedinginan dikamar mandi.

Poor trio kamaboko, udah dijailin sama Uzui, sekarang malah kedinginan dikamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ma Boi [KnY×Reader]Where stories live. Discover now