Perfume Love

300 40 12
                                    

"Haah.... Aku ingin istirahat" Gumam Hijikata Toshiro, wakil (iblis) komandan Shinsengumi.

Ia saat ini tengah mengerjakan beberapa berkas yang baru saja datang tadi pagi. Ia barusaja menyelesaikan setengah dari berkas tersebut, namun beberapa jam kemudian, Yamazaki datang kembali dengan setumpuk berkas baru yang harus ia selesaikan hari ini.

Baginya itu sudah biasa, namun lama kelamaan waktu istirahat sama patroli menjadi sedikit. Entah kenapa, akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang terjadi di Edo ini. Salah satunya Kabukicho. Seperti biasa, kota itu adalah pemecah rekor berbagai kasus terbanyak dari kota lainnya.

Sangat wajar sekali. Apalagi kalau mendengar penyebab kasus itu muncul. Siapa lagi kalau Katsura Kotaro. Salah satu dari buronan Shinsengumi yang sering kali berbuat onar. Walaupun rencananya tak terlalu parah, tapi tetap saja kalau hampin setiap hari membuat keributan di mana-mana.

Apalagi kalau Takatsugi Shinsuke. Tidak usah di ragukan lagi kalau pemimpin Kiheitai yang satu ini. Dia memang jarang berbuat onar, namun sekali muncul, keributannya di luar nalar. Sampai-sampai hanya untuk menangkap mereka, perlu menggabungkan pasukan Shinsengumi dan Miwaragumi. Yang artinya, Hijikata harus bekerja sama dengan Sasaki Isaburo?! No thank you, kalau Hijikata menjawab.

Dan yah. Hari-hari Hijikata di penuhi dengan berkas yang tak kunjung habis. Kalau bisa, Hijikata ingin sekali membawa Gorila dan si Sadist untuk bekerja bersama. Tapi... Kalian tau lah ya, apa masalahnya. Yang jelas Hijikata harus rela mengerjakan semua berkas ini sendiri.

Hijikata menghela napas berat. Ia mengistirahatkan badanya dengan cara berbaring dan menutup matanya sebentar. Baru saja Hijikata merasa nyaman, ia langsung terkejut tak kala pintu ruangannya di buka kasar dari luar.

Siapa yang tak kaget kalau tiba-tiba pintu kamarmu di buka kasar kayak mau di suruh angkat jemuran pas hujan udah turun. Begitu pula Hijikata yang harus merasakan sakit di kaki, pinggang serta kepala yang tak sengaja bertubrukan dengan meja kerjanya.

"Ah. Gomen Hijikata-san. Aku kira kau sedang tidak ada di ruanganmu" Ungkap si pelaku alias Okita Sougo dengan santai, se-santai mengambil gorengan punyamu yang tinggal satu.

Ingin marah tapi tidak bisa, sebab seluruh badan Hijikata sakitnya minta ampun. Karena tubuhnya di paksa bangkit sewaktu tubuhmu sedang istirahat. Itu mengakibatkan seluruh sarafnya menegang dan tertarik dalam waktu yang bersamaan. Kayak lagi nonton video, tiba-tiba ada jump scare di bagian akhir.

"Hijikata-san, daijobu desu ka?" Tanya Okita karena dari tadi menunggu reaksi Hijikata, namun dia tetap diam mematung.

Tidak ada reaksi, akhirnya Okita memutuskan untuk berjalan mendekati Hijikata dan melihat apa yang terjadi. Dengan gerakan cepat, Okita menunduk dan menghindar dari tebasan pedang Hijikata.

"Aku pikir kau sudah ke surga Hijikata-san. Ah, maksudku ke neraka"

"Memangnya hanya karena itu aku bisa kena serangan jantung. Huh. Tidak semudah itu Soichiro-kun"

"Sougo-des-ah. Cih! Kenapa kau ikut-ikutan memanggilku seperti itu, Oogushi-kun"

"Teme mo onaji da!"

"Lagipula. Aku kesini tidak untuk mengajakmu bertarung Hijikata-san. Melainkan..." Okita memgambil sesuatu dari sakunya dan melemparnya ke Hijikata.

Hijikata menangkap benda itu tepat di depan wajahnya "Oy! Kau mau merusak wajah tampanku ini Hah!"

"Wajah tampan setelah mendapat Tamparan Papan ini" Tunjuk Okita pada papan kayu yang entah sejak kapan ia pegang "aku mengerti" Lanjutnya sembari mengangguk paham.

Ai No KōsuiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora