Arjuna Beta [Minyoon. Mpreg]

26.

😼 : jiminie gendong ~

Satu bulan kemudian.

Si kecil Juna sudah dua minggu kebelakangan ini kembali menjalani terapi dan rawatannya. Jimin sering berkunjung ke rumah sakit tersebut untuk melihat sendiri kondisi putra sulungnya itu.

Karena sekarang Yoongi sarat dengan kandungannya dan semakin hari semakin mendekati hari melahirkan. Jimin tidak mengizinkan Yoongi untuk jauh jauh darinya. Karena itu Yoongi diajak pulang ke rumah keluarga Park. Ketika itu Yoongi menolak karena ibu dari Jimin belum lagi bisa menerimanya sebagai menantu. Tapi Jimin sangatlah keras kepala tidak ingin mendengarkan Yoongi. Mau tak mau bunda chaerin pun mengizinkan Yoongi ikut dengan Jimin.

Lelaki itu senang luar biasa.

Hari ini pagi pertama Yoongi kebangun didalam kamar Jimin diatas kasur mewah itu. Kamar yang dulu pernah jadi saksi bisu dimana lelaki itu menikmati tubuhnya penuh nafsu setiap malam. Yoongi mendudukkan tubuh berisi dengan perut bulat berbalut gaun hamil itu diatas kasur dan menyandar dikepala ranjang. Si manis menoleh baru sadar Jimin sudah tidak ada disampingnya. Dia ingat semalam Jimin ada berpesan:  Pagi ini dia terpaksa berangkat awal ke kantor untuk memimpin rapat.

Si manis menghela nafas panjang dan beralih mengelus perutnya lembut dipagi hari sambil bersenandung kecil menghibur bayi didalam perutnya yang bergerak aktif. "Ayahmu lagi sibuk kita tunggu ayah pulang nanti sore." Katanya.

Cuaca cerah hari ini Yoongi mengerdipkan kedua matanya polos menatap gorden kamar yang masih tertutup. Detik berikut Yoongi tersenyum kecil ketika mata kucingnya menangkap foto dirinya diatas rak buku milik Jimin. Wajah lugu dengan pipi gemuk sangat lucu Yoongi malu sendiri. Dimana foto itu Jimin ambil menggunakan kamera ponselnya dan sedikit terharu ternyata Jimin benar benar mengabadikan foto tersebut.

"Ah, kenapa Tuan muda Jimin sangat manis." Pemuda hamil itu terkekeh ringan. " Apa aku bisa berharap lebih? " Yoongi kembali menunduk dan mengelus perut bulatnya lagi. " Maaf sayang, bonda masih ragu dengan ayahmu. Sepertinya kita harus mandi sekarang matahari sudah semakin tinggi. "