04

23.7K 2.4K 798
                                    

"Jen..."

Hanya beberapa detik, Jaemin kemudian mendorong dada bidang Jeno untuk melepas paksa ciuman itu.

Ia termundur dengan melemparkan tatapan terkejut tidak percaya pada pemuda mabuk dihadapannya. "Lo-"

"Jeno! Lo dimana?!"

Jaemin terkesiap ketika tiba-tiba mendengar suara familiar menyeruak dari arah kejauhan. Ia menoleh, dan menemukan sosok Hyunjin dan Renjun berdiri di depan pintu keluar sembari mengedarkan pandangan ke sekitar.

Mengembalikan tatapannya kedepan, hazel beningnya terasa panas saat melihat penampakan Jeno yang setengah sadar mulai memijit-mijit pelan luka pada wajahnya.

Tidak dapat dipercaya. Bahkan Jaemin masih dalam mode terkejut, tetapi pemuda dihadapannya justru tidak bereaksi apapun setelah mencuri ciuman pertama seorang Na Jaemin.

Ia terdiam. Memandangi sosok pujaan hatinya itu cukup lama dalam senyap.

"Jeno! Bangsat dimana sih tu anak?!"

Jaemin menggigit bibirnya kelu. Mengusap kasar pipinya yang basah akan luruhan air mata, ia segera berbalik sedikit menjauh,

"Temen lo ada disini!" Serunya sedikit parau, membuat kedua orang yang sedang kebingungan itu sedikit terkejut perlahan mendekatinya. "Urusin tu temen lo."

Jaemin bersungut sembari berlalu menuju pintu kemudi dan memasukinya. Hyunjin dan Renjun yang masih melangkah hanya saling menatap heran, namun tidak berapa lama, keduanya begitu terkejut saat melihat penampakan babak belur Jeno yang setengah sadar, berdiri sempoyongan di sebelah mobil Jaemin.

Keduanya segera meraih tubuh Jeno dengan mata membulat panik. Hyunjin yang seketika menatap marah kearah Jaemin yang duduk di balik kemudi, kemudian menggedor kaca jendela mobil.

"Eh, lo apain temen gua bangsat?!"

Seakan tuli, Jaemin justru menjalankan mobilnya, meninggalkan Hyunjin yang tengah memekik emosi di belakang.

"Bantuin gue, anjeng! Berat ini!" Seru Renjun yang sudah mengalungkan satu lengan Jeno pada pundaknya. Sementara Hyunjin yang masih bersungut kemudian berbalik untuk membantu Renjun membopong tubuh besar Jeno.

"Kita bikin perhitungan besok."

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan Jaemin orangnya."

Setelah mendengar ocehan tak berujung Hyunjin selama hampir setengah jam, akhirnya Jeno bersuara.

Hyunjin memicing, lalu menatap Jeno bingung. "Maksud lo?"

Jeno menghela hanya untuk bersandar pada bangku yang didudukinya. "Bukan Jaemin yang mukul gue."

MASOCHIST [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang