cafuné || 노민, 이제노, 나재민

68 14 25
                                    

Hari Senin, hari yang paling dibenci oleh semua siswa dan siswi di SM highschool. Tentu saja alasannya karena upacara.

Dan yang lebih sialnya lagi, Na Jaemin, seorang siswa kelas 11 IPA 4 itu malah terlambat, lagi. Dari kalimat tadi kalian
bisa dengan mudah mengetahui bahwa laki-laki ini sudah biasa telat tiba di sekolah.

Dan sekarang ia dengan santainya berjalan ke pagar sekolah, menghampiri satpam sekolahnya.

"Bapaaak, bukain pagarnya dong, Pak!" sahutnya sambil meletakkan kedua tangannya di atas pagar. Satpam yang sedang bermain dengan ponselnya pun mendengus kesal.

"Jaemiiin, Jaemiiin, kenapa kamu telat mulu sih ke sekolah? Bapak lagi enak-enak mabar among sama satpam sekolah sebelah juga," ujarnya sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Aduuh, Bapak banyak ngomelnya, deh. Ayo dong, Pak Shindong yang cakep," ia mengeluarkan jurus puppy eyes andalannya agar satpamnya mau membukakan pagar untuknya.

Pak Shindong menatap Jaemin dengan malas, "Untung kamu anaknya Pak Siwon, Jaem." dan akhirnya Pak Shindong membukakan pagar untuk Jaemin.

Mengapa demikian?

Na Jaemin, anak dari Choi Siwon, merupakan salah satu penyumbang terbesar di sekolah itu. Selain itu, Siwon juga merupakan salah satu teman dekat Lee Sooman.

Kepala sekolah dari sekolah yang ditempati oleh Jaemin.

"Heh Na, kesiangan lagi kamu?" tanya Renjun saat melihat temannya tengah menghampirinya sambil merapikan topi upacaranya.

"Hehe" ujarnya sambil berbaris di belakang Renjun, "Haha, hehe, haha, hehe, ngeselin banget, sih?" Renjun menepuk pelan bahunya Jaemin.

"Aduh, sakit, Mas!" ujarnya sambil memegang bahunya dengan drama, sedangkan kakak kelas yang berbaris di sampingnya hanya tertawa receh.

"Berisik, lagi upacara tolol!" tegur kakak kelas yang lain, Jaemin meringis mendengar teguran dari kakak kelasnya itu.

Untung saja yang ditegur itu kakak kelas yang tertawa kencang tadi, "By the way, si ecan mana Jun?" tanya Jaemin setengah berbisik, supaya tidak terdengar oleh kakak kelasnya yang galak itu.

"Sakit, Na." Jaemin yang mendengar itu ternganga dengan heran, "Sakit apa si malika?" tanyanya masih dengan muka yang terkejut.

"Mual katanya, Na." jawab Renjun masih dengan menatap ke arah salah satu pertugas upacara.

"ECAN HAMIL?" serunya dengan lumayan keras, Renjun bahkan tersentak karena terkejut dengan suara Jaemin.

"Bahasanya tolong dijaga, ini lagi upacara." tegur salah satu siswa yang berbaris di samping barisan kelas Jaemin. Ia memandang laki-laki itu dari samping.

Kata yang pertama kali muncul saat ia melihat siswa itu adalah 'tampan'.

"Kamu kenapa gitu banget ngeliatin saya?" tegur laki-laki itu kepada Jaemin yang berada tepat di sampingnya, "E-enggak papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu kenapa gitu banget ngeliatin saya?" tegur laki-laki itu kepada Jaemin yang berada tepat di sampingnya, "E-enggak papa." ujarnya dengan terbata-bata.

Malu oi ketahuan lagi ngeliatin doi.

Jaemin akhirnya mulai fokus melaksanakan upacara, namun ada sesuatu yang membuat kepalanya gatal.

Apakah dia kutuan? Atau memiliki ketombe? Ah, tidak mungkin! Dia selalu menjaga rambutnya agar tetap bersih.

Namun, dia merasakan sesuatu yang sedikit...lunak di kepalanya? Ia menoleh kebelakang, dan menemukan laki-laki tadi tengah menyium kepalanya.

lunak di kepalanya? Ia menoleh kebelakang, dan menemukan laki-laki tadi tengah menyium kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rambut kamu wangi, saya suka."

𝐓𝐎 𝐁𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐈𝐍𝐔𝐄𝐃

ini cerita kesekian ku, doain semoga gak ke unpub yaw, jan lupa voment juga ya readers ku tercinta mwuah, bismillah rame 🥰💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini cerita kesekian ku, doain semoga gak ke unpub yaw, jan lupa voment juga ya readers ku tercinta mwuah, bismillah rame 🥰💗

cafuné || 노민, 이제노, 나재민Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang