cafuné || 노민, 이제노, 나재민

𝐎𝟏 : 𝐌𝐄𝐍𝐀𝐍𝐓𝐔

"NANAAAAA, IH SIAPA ITU TADI YANG NYIUM KEPALA KAMU PAS UPACARA, HA?! KAMU PUNYA PACAR KOK GAK BILANG-BILANG, SEH?!"

Teriakan Renjun memenuhi seluruh ruangan kelas, ya Allah, sungguh memalukan, ingin sekali Jaemin menyumpal mulut Renjun dengan topi Jarjit.

"Aduh diem Njun, itu bukan siapa-siapa, Nana juga kaget pas dia nyium kepala Nana." ujar Nana dengan suara lelah yang dibuat-buat.

Padahal baper.

"Ya terus dia ngapain coba nyium kepala kamu, ih." ujar Renjun sambil memanyunkan bibirnya.

"Ututututu uke ku ngambek~" ujar Jaemin gemas sambil menyubit pipi sahabatnya itu.

"Enak aja, kalau pun aku sama kamu jelas-jelas aku seme dong, Na." katanya sambil menaruh tangan di pinggangnya.

"Oh iya, ya. Kamu kan yang paling tinggi, Njun."

"HEH NGEJEK KAMU YA NA!" dan terjadilah  adegan kejar-kejaran ala Tom and Jerry di kelas.

"Hai geysss, welkam bek tu mai ceneeel," tiba-tiba saja datang seorang siswa dari kelas sebelah.

Dengan muka lawaknya ia berkata, "Tudey, ai wan tu anboksing kelas 11 ipa 1, klesmet-klesmet nya luking beri-beri sirius tudey,"

Semua orang hanya cengo melihat kelakuan seorang Aheng.

"Omaygad geys, sepertinya ai akan diserang oleh styuden-styuden di hir, sebelum det terjadi, ai pamit dulu yes geys, ngoghe mbai." ujar siswa itu cepat lalu pergi meninggalkan kelas itu.

"Random banget, njir." ujar siswa ber—name tag Yangyang.

"Namanya juga Aheng," seru Shotaro yang sedang menyatat sisa dari catatan kemarin.

Dan lagi, datang seorang siswa dari kelas sebelah.

Bedanya kalau yang tadi dateng rusuh, yang sekarang datang bikin kelasnya jadi adem.

"Assalamualaikum," ujarnya saat memasuki ruangan kelas.

"Waalaikumsalam." ujar seluruh murid di ruangan.

"Kiw, cowok."

"Hai ganteng."

"Ada apa, mas?"

Kira-kira begitu ucapan murid-murid centil di kelas itu.

"Saya nyari yang namanya Na Jaemin, ada?"

Ah, ternyata laki-laki tadi. Apakah ada yang menemukan tempat persembunyian untuk Jaemin teman-teman?

"S—saya Na Jaemin,"

Laki-laki itu tersenyum saat melihat Jaemin yang mengangkat tangannya, "Ikut saya, yuk."

"WOE MAU DIBAWA KEMANA TEMEN GUA, BEGO?" seru Renjun yang tidak terima temannya dibawa ke sembarang tempat.

Sesayang itu dia kepada sahabatnya itu.

"Saya ada urusan sama dia, boleh?" tanyanya menatap mata Jaemin dan Renjun bergantian.

Jaemin langsung bilang kepada Renjun, "Enggak papa kok, Njun. Palingan bentaran doang Nana."

Renjun mengangguk mengerti, baiklah, untuk hari ini ia biarkan, toh laki-laki itu bukanlah orang jahat.

Laki-laki itu menarik tangan Jaemin untuk mengikutinya, Jaemin kaget bukan main.

"K—kamu mau bawa saya kemana?" tanya Jaemin gagap, seperti yang dia bilang tadi.

Laki-laki ini sangatlah tampan.

"Ke KUA mau?"

"A—apa, sih!" laki-laki itu terkekeh melihat Jaemin yang sedari tadi berbicara dengan gagap.

"Saya cuman mau bawa kamu ke kantin, kok. Saya lagi jam kosong soalnya, berhubung saya denger juga kelas sebelah ribut, jadi saya ajak aja kamu..." jelasnya panjang lebar.

Tentu saja Jaemin gengsi, "Kenapa kamu harus ngajak saya?" tanyanya, dasar uke tsundere.

Laki-laki tadi mengangkat bahunya tidak tahu, aneh sekali laki-laki ini.

Saat sampai di kantin, laki-laki itu memesan dua nasi goreng untuknya dan Jaemin, untuk minuman mereka hanya memesan air putih biasa.

"By the way, nama kamu siapa? Masa saya harus ngomong saya—kamu terus sama kamu."

"Panggil aja sayang," pipi Jaemin merona mendengar itu, sedangkan laki-laki itu terkekeh pelan melihat tingkah lucu Jaemin.

"Bercanda, nama saya Lee Jeno, panggil aja Jeno."

Laki-laki itu hanya ber—"oh" ria mendengar jawaban teman barunya itu.

"Na, aku boleh nanya enggak?"

"Itu udah nanya, Jen." keadaan menjadi sedikit sepi setelah ia berkata demikian.

"Cita-cita kamu pas besar mau jadi apa?" tanya Jeno.

"Pengennya sih jadi dokter bedah, tapi, apa aja, deh. Yang penting halal,"

"Kalau kamu, Jen?" tanyanya balik.

"Menjadi menantu ibu dan ayahmu."

TO BE CONTINUED

hiya hiya hiya, bosenin gak sih? btw minta vomentnya boleh lah momz 💅🏻💔