Lembu Jaya

70 7 0
                                    


Lembu jaya menatap angkasa yang berwarna biru dengan awan putih yang tipis bergerak tersapu angin.

Senyum bahagia langsung tersungging di bibirnya, hatinya terasa bahagia.

Angin yang berhembus terasa sejuk menerpa tubuhnya, kicauan burung dari ranting ranting pohon bagai nyanyian kerinduan yang menusuk seluruh relung hatinya.

" oh....burung, katakan pada Kinanti, jika aku sangat merindukannya "

Cukup lama mereka berpisah, dan kerinduan itu kini seolah olah sudah meledak ledak dalam diri Lembu jaya.

Angin berhembus dengan lembutnya, dedaunan dan ranting pohon bergerak tertiup hembusan angin yang mengeluarkan suara seolah olah terdengar itu adalah suara kinanti di telingaku jaya.

" Lembu jaya.."

" daulat gusti pangeran Airlangga "

" sampaikan ke istana, sebentar lagi aku akan memasuki kota raja Medang"

" segera gusti pangeran Airlangga "

Tanpa perlu menunggu perintah untuk yang kali keduanya, Lembu jaya langsung memacu kudanya menuju kota raja Medang.

Ini bagai suatu kebetulan, karena sebelumnya Lembu jaya sendiri sangat berharap segera tiba di kota raja.

Meskipun tidak menemui kinanti, tapi melihat kota raja Medang, rasanya sudah cukup bagi dirinya untuk menjadikan obat kerinduan pada gadis tersebut.

Kuda yang larinya sudah cukup kencang, masih dirasa kurang kencang oleh Lembu jaya.

Hal ini tak terlepas dari rasa induknya pada kinanti, dan kota raja Medang.

Hentakan kaki kaki kudanya membuat debu debu berterbangan, dia sudah tak perduli pada orang orang yang merasa terganggu dengan debu yang dia timbulkan.

" penjaga....penjaga, sampaikan pada yang mulia gusti prabhu Dharmawangsa, bahwa pangeran Airlangga akan memasuki kota raja "

" baik senopati Lembu jaya "

Airlangga, putra dari Udayana dan ibunya adalah Mahendradatta, dia akan dinikahkan dengan putri gusti prabhu Dharmawangsa.

Lembu jaya seorang senopati kerajaan Medang, dan juga orang kepercayaan prabhu Dharmawangsa.

Dia ditugaskan untuk menjemput dan mengawal pangeran Airlangga dari Bali hingga ke kerajaan Medang.

Pukulan Naga ApiWhere stories live. Discover now