❃ Heart to Heart

356 102 14
                                    

Hari itu hujan turun tanpa pertanda. Alias di siang hari terik tapi tau-tau hujan. Berkat peristiwa alam yang tak terduga itu, Karin terpaksa harus terjebak didepan sebuah mini market dalam perjalanannya menuju halte trans.

Karin mencebikkan bibir. Mau lanjut jalan tapi hujan terlalu deras. Dan ia tentu tak ingin mengambil resiko kalau nanti laptop yang dibawanya akan terkena hujan.

"Hari ini kenapa sih ada aja yang bikin bete." keluh Karin mulai lelah.

Tiba-tiba seseorang baru saja keluar dari mini market. Membuat Karin menoleh. Pada detik itu masing-masing dari mereka hanya menatap dalam canggung.

"E-eh, Rin. Lo lagi nungguin ujan?" tanya Rayhan. Terdengar amat basa-basi.

"I-iya nih."

Padahal mereka hanya tidak ketemu selama seminggu, tapi gak tau kenapa suasananya jadi super kaku. Seolah itu adalah pertemuan pertama.

Oh mungkin benar. Pertemuan pertama setelah Rayhan meng-upload video dengan gadis lain yang menggantikan Karin sebagai teman kolab di youtube-nya. Yang akibatnya berhasil membuat mood Karin berada di titik terendah sepanjang hari ini.

"Hm, lo mau ke apart gue aja gak? Dari pada nunggu disini kan. Bakal lama nih kayaknya," ajak Rayhan randomly.

Karin tertegun. Namun dalam hitungan sekon kepalanya sudah mengangguk menyetujui tanpa sadar.

Bersambut dengan itu Rayhan lalu melepas hoodie-nya dan meletakkan kain itu ke atas kepala Karin. Sebagai pengganti payung. Sementara doi sendiri memilih berlari lebih dulu ke seberang jalan.

Karin sempat terdiam sebentar sebelum ujungnya mengikuti langkah Rayhan pula menuju gedung apartemen itu.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Lo mau ganti baju aja gak? Basah tuh ntar masuk angin." kata Rayhan sesaat setelah mereka masuk ke dalam apartemennya.

"Hm, boleh deh."

"Ok, bentar ya."

Karin mengangguk membiarkan Rayhan menghilang ke kamarnya sementara ia mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan. Ini pertama kalinya Karin mengunjungi tempat tinggal Rayhan.

Apartemen itu terbilang cukup bersih dan rapi untuk ukuran dua lelaki yang tinggal bersama. Tapi Karin tidak heran sih, karena yang menjadi teman satu dorm-nya Rayhan adalah Sean. Karin bisa membayangkan bagaimana tegasnya Sean agar Rayhan tidak memberantakan rumah mereka.

"Rin, nih."

Lamunan Karin buyar karena panggilan Rayhan. Begitu nengok sebuah baju kaus hitam sudah tersodor ke tangan Karin.

"Coba dulu, yang ini mungkin pas di lo. Oh ya, lo ganti di toilet kamar gue aja." lanjut Rayhan lalu menunjukkan arah dengan telunjuknya.

Karin hanya mengangguk singkat sebelum mengikuti arahan Rayhan. Lelaki itu juga masuk ke kamarnya tapi Rayhan sengaja tidak menutup pintu untuk kesopanan. Selagi menunggu Karin, Rayhan memutuskan menyalakan laptopnya lagi dan melanjutkan kegiatan mengedit videonya.

[✔️] SweetsourWhere stories live. Discover now