Winter Night

1.3K 112 5
                                    

Pacar❤️❤️:
(Name)?
Sudah tidur?

You :
Sudah

Pacar❤️❤️:
Kok bisa jawab? :(

You :
Keganggu gara gara
kamu tidurnya

Pacar❤️❤️:
Oh~ wwwww

You :
Udah, apa cepetan!
Nanti papa ku tau
aku belum tidur
gimana?!

Pacar❤️❤️:
Lah? Emang belum
tidur ternyata
Wwwwwwww

You :
Ngeselin
Ku blok lho—

Pacar❤️❤️:
Jangan :'(

You :
Jadi apaaaa??
Hmmmmm????

Pacar❤️❤️:
Keluar bentar deh

You :
Ha?
Tidak mau ah!
Dingin! Lagi salju!

Pacar❤️❤️:
Terus aku gimana?
Gak kasian? :'(

You :
. . .

(Name) Is Offline.

Pacar❤️❤️:
Eh?
Lho??
(Name)??
Kok off??
Aku gimana??
Hiks :'(
Disini dingin lho~!
(Nameeeeee)~!
Aku nanti mati kedinginan!!
D':

. . .

"Oi. . . Sedang apa?"

Suara perempuan yang di cintainya terdengar di telinganya. Dengan perlahan Satoru melihat ke arah suara itu datang.

Disana berdiri sosok perempuannya yang terlihat kedinginan tapi mencoba untuk tidak menunjukkan.

"Pfft- Kau keluar?" Tawa Satoru.

"Oke. Aku masuk lagi" Jelas (name) yang langsung baling badan.

"Tidak, tidak!!! Aku bercandaaa!!"

. . .

Keduanya duduk bersebelahan di kursi dan udara dingin itu. Karena sudah malam dan sedang bersalju, tidak ada siapapun di luar selain mereka.

"Jadi. . . Ada apa?" Tanya (name) sambil menggosok gosokkan kedua tangannya untuk menciptakan kehangatan.

Satoru yang melihat hal ini langsung melepaskan syalnya lalu memasangkannya di leher (name).

"? Kau tidak kedinginan?" Tanya (name) yang di balas Satoru dengan sebuah gelengan.

"Dasar bodoh. . . Meskipun begitu, aku tidak ingin kau sakit. . ."

Akhirnya (name) memasangkan syal itu ke kedua leher mereka.

"(Name) ternyata perhatian juga ya" tawa Satoru yang lalu memeluk (name).

"Agh. . .! Jangan peluk peluk! Korona!!" Rengek (name) tapi sama sekali tidak mencoba melepaskan pelukan Satoru.

"Maaf. . . Habis. . . Aku kangen. . ." Jelas Satoru sambil menyembunyikan kepalanya di leher (name) lalu menciumi rambut (name).

Selama beberapa menit mereka diam seperti itu. Rasanya di malam yang dingin karena salju itu tiba tiba saja menjadi hangat.

"Baiklah. Sekarang saatnya kau pulang" jelas (name) sambil menepuk pundak Satoru.

"Hmmmm. . . Aku tidak mau. . ." Gumam Satoru malah memeluk (name) lebih erat lagi.

"Tapi kalau begini terus kau akan sakit. . ." Kata (name) lebih tegas lagi.

"Iya juga sih. . ."

Satoru melepaskan pelukan mereka. Sekarang ini entah kenapa wajah Satoru terlihat seperti seekor anjing yang sedih karena di tinggal majikannya.

"Bagaimana kalau menginap di rumah ku?" Tanya (name) membuat Satoru kaget.

"(Name). . . Kau mau melakukan itu? Padahal lagi koro— geh!"

Wajah Satoru langsung saja terlempar sebuah bola salju. Sambil kedinginan Satoru mulai membersihkan wajahnya dan juga bajunya dari salju.

"Makanya jangan bicara yang aneh aneh" jelas (name) sambil memelototi Satoru.

"Iya, iya. Tapi, bukannya sedang korona? Keluarga mu juga ada di rumah kan?" Tanya Satoru mencoba memahami undangan (name) sebelumnya.

"Mama sama papa tidak ada di rumah karena keduanya keluar kota, terus adik sama kakak semuanya pergi menginap di rumah teman. Jadi aku sendirian. . ." Jawab (name).

"Hmmmm? Lalu tentang papa mu itu?"

"Huh? Ah, itu. . . Papa ku selalu suka liat aku sudah tidur apa belum dari apa aku online atau tidak di WhatsApp"

"Oh~"

"Jadi gimana? Tidak mau?" Tanya (name) sekarang mulai malu malu.

"Siapa yang tidak mau kalau di undang menginap oleh pacar kesayangannya~?" Goda Satoru sambil memeluk (name) dari belakang lalu mencubit pipinya.

"Ukh. . . Minggir!! Kalau begini aku tidak bisa jalan kaaan!!"

"Biarin~"

"Satoruuuu!!"

B°0M¡¡¡ ♪ [Random]Where stories live. Discover now