👑 - Pertemuan Pertama

544 83 7
                                    

Yoona mulai kewalahan dengan ciuman yang Loey berikan dan berupaya melepaskan pagautan keduanya. Kelopak mata Loey yang semulanya tertutup menjadi terbuka saat ciuman mereka terlepas, ia menatap Yoona dengan pandangan bertanya karena gadis itu tiba-tiba menghentikan ciuman mereka yang harusnya masih dilanjutkan.

" Kenapa berhenti? " Tanya Loey.

" Aku capek... kita istirahat dulu ya. "

Loey rasanya tidak mau berhenti, bagaimanapun ia harus mencari cara agar dirinya dan Yoona kembali melanjutkan ciuman tadi. Loey beralih mengecup pucuk kepala Yoona dengan lembut sambil menghirup aroma kepala Yoona yang wangi, kemudian kecupan itu turun ke dahi Yoona, lanjut ke pipi, lalu kembali berakhir di bibir Yoona untuk menyalurkan rasa sayangnya pada gadis itu. Yoona terkekeh pelan karena Loey yang tak henti-henti menciumnya namun setelah itu menjauhkan dirinya, seakan memberi peringatan agar Loey tidak melanjutkan aksi mencium tersebut.

" Berhenti menciumku... " Yoona menjauhkan wajahnya dari wajah Loey, menghindari ciuman yang akan lelaki itu berikan lagi.

" Sudah lama kita tidak bertemu. Aku merindukanmu. "

Loey hendak mendekatkan wajahnya dengan wajah Yoona, tapi gadis itu lagi-lagi menghindar.

" Kita sudah berciuman cukup lama.. apalagi yang kurang? "

" Aku masih menginginkannya.. " Jawab Loey. " Satu ciuman lagi ya. "

" Tidak.. " Tolak Yoona.

" Ayolah Yoona. "

" Kita bisa melakukannya lain kali. "

" Tapi aku inginnya sekarang. " Loey menunjukkan wajah memohon. Yoona jadi tidak tega melihatnya, sepertinya tidak masalah jika memberikan satu ciuman lagi.

" Ini yang terakhir. " Ujar Yoona pasrah.

Loey tersenyum jahil. " Okey.. "

Detik selanjutnya, ia langsung menyambar bibir Yoona dengan kecupan bertubi-tubi. Loey tidak membiarkan Yoona membalas, ia hanya ingin merasakan sensasi saat bibirnya bertemu dengan bibir Yoona lagi. Jika saja Yoona tidak mendorongnya, mungkin kecupan itu tidak akan berhenti.

" Sudah cukup.. " Tutur Yoona. Loey membalasnya dengan tersenyum bahagia.

" Terima kasih.. " Ujar Loey sambil mengelus pelan pipi Yoona dengan ibu jarinya. Yoona hanya mengangguk.

" Aku belum mau pulang-- " Sambung Loey. " --Ayo habiskan waktu disini. "

Yoona tersenyum sambil kembali menganggukkan kepalanya pertanda ia mengiyakan ajakan lelaki itu. Tangan Yoona beralih menggenggam jemari Loey yang berukuran lebih besar dari jemarinya, sesekali ia arahkan tangan lelaki itu agar menyentuh pipinya. Yoona benar-benar merindukan Loey dan rasanya tidak ingin lepas dari lelaki itu.

" Peluk aku. " Minta Yoona.

Loey tertawa mendengar ucapan Yoona, sangat menggemaskan menurutnya. Ia pun menuruti permintaan gadis itu lalu memeluk Yoona dengan erat. Senyuman tak luntur dari wajah keduanya, begitupun debaran pada dada mereka. Sungguh menyenangkan perasaan yang tengah mereka rasakan sekarang.

" Jeoha.. "

" Hmm.. "

" Mengapa tadi Jeoha memberikanku mawar putih? "

" Kenapa? Kau tidak suka? " Loey bertanya balik.

" Tidak... hanya saja mawar itu mengingatkanku pada seseorang yang pernah kutemui. "

Loey tidak menjawab. Senyumnya tertahan mendengar kalimat yang dilontarkan Yoona, sepertinya Yoona belum sadar kalau orang yang pernah ia temui adalah Loey.

Blue Relation ✔Where stories live. Discover now