Chapter 10

45 11 0
                                    

-Jeritan tengah malam yang membawa kepanikan-


~Eliza pov~

Hari ini kelas kami mengadakan ujian dadakan mengenai sejarah terbentuknya klan mata coklat
dan seperti biasa aku bisa dengan mudah menjawab pertanyaannya begitupun dengan morgan tapi tidak dengan kedua orang di belakang ku ini.

"Eliza cepat berikan jawabanmu" alexis terus saja meminta jawaban dariku dan untungnya dia salah satu sahabat ku karena kalau tidak mana mau aku memberikan jawabanku.

"Ini jangan sampai ketahuan" ujarku pelan agar tak ketahuan oleh bu lidya karena sudah memberi contekan.

"Apa sudah selesai" tanya  bu lidya sanchez tiba-tiba

Kami semua menggeleng pelan.
Bu lidya kemudian mengalihkan pandangannya ke arah ozan dan segera menghampirinya namun ozan yang masih  sibuk menyalin contekan dari morgan tak menyadari kedatangan bu lidya.

Bisa ku lihat wajah alexis yang tegang saat melihat ibu lidya yang semakin mendekat ke arah ozan.

"O-ozan,ozan!!" Panggil alexis pelan sembari menatap ke depan agar bu lidya tidak curiga.

Bu lidya kini  berada di depan ozan dan langsung menarik kertas jawaban  yang ada di tangan ozan dan tentu saja ozan terkejut dengan gerakan yang tiba-tiba seperti itu.

"Kertas apa ini ozan " tanya bu lidya  tanpa melihat isi kertas itu.

"i-itu ha-hanya kertas biasa " jawab ozan tergagap

Bu lidya kemudian memeriksa kertas tersebut yang ternyata hanya kertas kosong, ia lantas segera mengembalikan kertas itu pada ozan lalu kembali kemejanya.

"aku ingin kalian mengumpulkan ulangannya di meja ku sekarang! " suruh bu lidya tegas.

Semua murid kemudian langsung  mengumpulkan kertas ujiannya di meja bu lidya dan berangsur keluar dari kelas.

                              ***

"Eliza apa yang sedang kau pikirkan " tanya morgan padaku

"Hm, bukan apa-apa " jawabku

"Owh, iya Bagimana perkembangan soal para siswa yang hilang itu " tanyaku.

"Mereka masih berusaha mencari tau dimana keberadaan semua siswa yang hilang itu " jelas morgan.

"Oh begitu ya" aku mangut-manggut

"baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya soalnya aku mau pergi ke unit kesehatan untuk memeriksa persiapan pemberian vitamin untuk murid junior" pamitku pada yang lain.

                               ***

~Author pov~

Eliza berjalan memasuki unit kesehatan sekolah namun, tak menemukan seorang pun di sana termasuk bu erin.

"Kenapa tidak ada satu orang pun di sini" batinnya

Ia kemudian berjalan menuju lemari kaca yang menjadi tempat penyimpanan cairan vitamin yang akan diberikan pada murid junior nanti.

Ia memperhatikan setiap cairan yang ada di sana dan merasakan ada yang aneh dengan cairan vitamin yang tersimpan di lemari kaca.

"Kenapa cairan vitamin ini warnanya berbeda- beda bukankah biasanya cairan vitamin itu hanya berwarna putih " pikir eliza.

 Athevis [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang