02-First Play

4.4K 527 7
                                    

*warning jangan lupa, typo ya guys

Hujan mengguyur Jepang dengan derasnya, tapi itu tidak menyurutkan semangat [Name] yang saat ini berlari menuju gym. Sangat bagus, hari pertama tapi dia terlambat datang pelatihan sangat tidak lucu.

Kagami sudah pergi duluan ke gym meninggalkannya terjebak membawakan buku atas permintaan sensei tadi.

"Tunggu saja, akan kubuat Taiga mentraktirku cappucino nanti saat pulang" kesal [Name] sambil menggembungkan pipinya.

[Name] segera membuka payungnya dan pergi menuju gym, untuk sesaat dia merasakan kembali seperti dulu. Sensasi debar jantung, peluh yang mengucur dan kaki yang terus berlari ke arah gym. [Name] menggelengkan kepalanya dan segera bergegas ke sana. Dia membuka pintu gym keras, yang membuat semua atensi tentuju padanya.

"Maaf aku terlambat datang Riko senpai" ucap [Name] mengatur nafasnya habis berlari tadi.

"Tidak apa-apa [Name]-chan, kami juga baru mulai kok" Riko memberikan isyarat pada [Name] untuk mendekat padanya.

[Name] melirik tajam Kagami yang masih tidak peka. Sedangkan Kagami hanya menatap bingung pada [Name].

"Baiklah, hari ini kita adakan mini-game" ucap Riko

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baiklah, hari ini kita adakan mini-game" ucap Riko.

"Apa? mini-game?! Langsung dengan para senpai?" tanya salah satu dari anak kelas satu yang sedikit botak.

"Kau ingat tidak? Prestasi mereka tahun lalu, saat klub ini baru didirikan. Mereka berhasil masuk semifinal dengan hanya beranggotakan pemain kelas satu" sahut teman disebelahnya.

"Maji ka?!" tanya lelaki botak itu lagi dengan mata lebar.

"Mereka bukan orang biasa" timpal teman mereka yang lainnya.

"Tak ada yang perlu ditakutkan. Bukankah melawan yang lebih kuat lebih baik ketimbang melawan yang lemah?" ucap Kagami sedikit sarkas.

[Name] langsung memukul kepala Kagami tanpa permisi.

"Itte! Apa yang kau lakukan [Name]?!" teriak Kagami memegang kepalanya.

"Tidak ada bagusnya jika kau meremehkan lawanmu Taiga. Lagipula aku masih marah padamu meninggalkanku tadi" balas [Name] kesal menggembungkan pipinya, tidak lupa sorot matanya yang tajam menusuk. Dia pergi meninggalkan Kagami yang mengelus kepalanya dalam kebingungan.

"Sudahlah, ayo" ucap Kagami pada rekan setimnya.

"[Name]-chan bantu aku mencatat skor dan pelatihan hari ini ya" ucap Riko pada [Name] yang sudah berdiri diluar lapangan memegang papan LJK.

"Ya, Riko senpai" jawab [Name] menganggukkan kepalanya dengan senyum lebar.

Riko mendekatkan peluit dibibirnya, bersamaan dengan dia melempar bola basket ke atas. Bunyi peluit nyaring memenuhi setiap sisi gym dan permainan di mulai.

Everything About Us [KnB]Where stories live. Discover now