Prolog

499 41 2
                                    

Jika kalian suka votelah cerita ini 。◕‿◕。

                                •
                                •
                                •
06.00 AM

Dipagi hari yang cerah, embun pagi yang masih menempel didaun daun.. Disitulah Delia tinggal dipenuhi pohon pohonan, suara ayam berkokok, rumah yang jauh dari perkotaan, dia tinggal di perkampungan yang tenang.

"Delia! Cepat bangun sudah pagi. saatnya kamu melakukan tugasmu, kamu tidak melupakan tugas mu disini kan." ucap bibi Delia dengan tajam sambil bersiap siap akan pergi.

"Selesai kan hari ini juga!"

Delia pun mulai beranjak bangun dari kasur kusam itu "iya. tentu saja aku tidak akan melupakanya, itu kan sudah tugasku..."

"...Baiklah, kalau begitu aku akan pergi sekarang, jaga rumah ini baik baik, jangan biarkan orang asing masuk" ucap nya Lalu pergi menuju tokonya.

Delia mulai mengerjakan pekerjaan rumah, ya itulah tugas tugas nya. merapikan rumah, Delia mulai menyapu, mengepel lantai, mencuci baju, memasak, dll.

Setelah Delia mengerjakan tugasnya itu, Delia melangkah menuju ke dapur, ia sangat lapar setelah melakukan tugasnya. Delia melihat disekelilingnya, tidak ada makanan sama sekali.

"Tidak ada makanan sama sekali disini, sepertinya aku harus membelinya sendiri, Euhh aku lapar sekali.." eluh nya.

=====

Delia tinggal bersama paman dan bibinya, orang tuanya meninggal saat ia masih kecil, tidak ada yang tau kenapa mereka bisa meninggal. sebenarnya mereka ingin mencari tau alasan kenapa orang tua Delia meninggal begitu saja, tetapi lingkungannya tidak mendukung. Paman Delia tidak mempunyai banyak uang untuk menyelidikinya, jadi kasus itu ditutup begitu saja.

"Delia maaf sekali, aku tidak tau penyebab kematian orang tua mu.
Mulai sekarang kamu akan tinggal bersama paman, kamu mau kan tinggal bersama paman." ucap paman Delia, saat orang tua Delia meninggal.

"Tidak apa apa paman, tapi sekarang aku mempunyai paman kan, walau pun ibu dan ayah ku sudah tidak ada." Ucap Delia menahan nangis saat itu.

Delia terus berjalan munuju toko makanan terdekat.

Entah kenapa Delia selalu berpikir bahwa bibinya tidak menyukainya, dia selalu berkata tajam kepada Delia, Delia  tidak tau mengapa dia bersikap begitu kepadanya.

tetapi dia tetaplah bibinya, walau pun sikapnya seperti itu, Delia tidak peduli, dia tetaplah istri paman, sejahat apapun dia, dia adalah keluarga nya.

"Bagaimana kabar orang tua ku ya disana? Aku ingin tau." Gumam nya.

Delia menatap langit.. Ayah, ibu sudah sepuluh tahun aku tinggal bersama paman, paman orang yang baik, dia selalu peduli padaku. aku tinggal diperkampungan, aku tidak tau kenapa paman memilih pindah ke kampung padahal aku rindu rumah lama ku dikota, aku harap kalian senang disana. Delia tertawa suram.

Delia melewati gang sempit yang biasa ia lewati, untuk mengambil jalan pintas yang lebih dekat dengan toko makanan, sepi dan lenggang sekali.

Tetapi ditengah perjalanan, ada seseorang yang  mendekati Delia secara perlahan lahan dan tanpa aba aba menyodongkan pisau ke tubuh Delia.

Jlebb

Delia sangat terkejut, Delia melihat kearah pelaku ia sepertinya laki laki, Delia terkejut bukan main.. bagaimana tidak? Dev anak paman dan bibinya sendiri membunuh delia dengan tangannya..

Nafasnya berdegup kencang, dengan peluh keringat dingin, Delia mulai tumbang, jatuh dijalan gang yang sempit.

"Dev kenapa kamu melakukan ini?" Rintihnya, ia terjatuh.. banyak darah bertumpahan.

"Maaf Delia, aku- aku benci kamu!" Ia menatap kesal Delia sekaligus panik.

hingga perlahan lahan pandangan Delia mulai redup, Kelopak matanya mulai menutup, Gelap.



-------------


The Lady Lonely [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang