4. Rapuh

144 15 0
                                    

Garuda high school.

Cia berjalan pelan" melewati koridor sekolah dengan penampilan rambut dikepang dua tak pula memakai kacamata besarnya. Disepanjang koridor banyak yang menatapnya dengan tatapan jijik,benci,tak suka bahkan ada yang menghinanya secara terang"an

"Ih jijik banget"

"Kumuh lagi kaya gapernah mandi"

"Pembunuh kok sekolah sini"

"Gila,ganguan mental"

"Cupu sih loo!!"

"Gapunya temen ya lo"

"Cih sukurun"

"Muka lo bikin gua neg"

"Mana ada cowo yang mau sama lo"

Cia sendiri hanya diam suddah biasa baginya dicemooh seperti itu,saat masuk ke kelaspun cia dihalang kakak kelasnya.

"Heh cupu banget si loh"cibir zahra ratu buliying 'sekaligus orang yang menuduh cia sebagai pembunuh'

"Nyogok berapa lo,bisa sekolah disini?" Ujar mita temen zahra

"Walaupun aku jelek,dan gak punya uang tapi aku gapernah nyogok"jawab cia dengan pelupuk mata yg berair

"Yaya lah lo gapunya duitt orang tualo aja gapernah ngasih duit mana ada lo punya uang,hahah" tawa rena meledak bersama yang lain

Ciapun langsung masuk ke dalam kelas ingin segera menumpahkan tangis,tanpa disadari ia menginjak kulit pisang yang sengaja ditaroh di lantai arah cia duduk.

"Awwww" ringis cia

Hampir semua orang yang melihat kejadian itu terbahak bahak

Dengan kaki yang tergelintir cia mencoba berdiri dengan bertumpu meja,bersamaan dengan bu wulan datang cia dibantu jalan ke mejanya"

"Apa apaan kalian,temen jatuh bukanya dibantu tapi kalian malah menertawakan,dan siapa yang menaruh kulit pisang disini?" Tanya bu wulan

"Saya Bu! Dia itu punya ganguan mental,kita takut kalo nular ke kita bisa jadi gila" jawab nur dengan santainya

"Ibu kecewa sama kalian"tutur bu wulan dengan sedih

"Emang ibu gak jijik,ada pembunuh kaya dia? Tanya salah satu teman murid

Cia yang mendengar itu merasa sangat rapuh dan jatuh untuk kesekian kali

"Ya allah,aku gak salah hiks,aku hanya membantu hiks."jerit batin cia

Kenapa hanya dalam hati saja cia berkata seperti itu?
Karena cia tau jika ia mengatakan yang sebenarnya tidak akan ada yang percaya padanya bahkan orang tuanya saja tidak percaya.

Bu wulan pun hanya bisa diam mendengar jawaban para muridnya,karena ia juga tidak tahu seperti apa yang sebenarnya.

"Sudah sudah,jika kalian melakukan hal yang membahayakan orang lain lagi,ibu akan melakukan yang semestinya.dan ini berlaku kepada semuanya.

"Yahhh buuu!!!" semua murid mendesah kecewa.

Rani yang tak jauh dari meja cia,menghampirinya dengan wajah merah

"Heh loh tuh kalo gapunya uang gausah nyuri juga,uang gue lo ambil kan?sini balikinn!! Ujar rani

"Sumpah aku ga nyuri uang kamu ran,aku kan baru datang'

"Halah ngakulo,sini tas lo!!awas aja ya kalo uang gua ada sama loo"

Siapa sangka uang yang dimaksud rani ada didalam tasnya.ciapun kaget melihat itu ia bahkan tak pernah menyetuh barang orang lain tanpa izin pemiliknya.

"Sumpah bukan aku"

"Kalo bukan loh terus siapa?hantuu!!" Ujar rani dengan tangan menjambak rambut cia dengan kuat

"Awwww,sakitt" ringis cia

"Ternyata selain pembunuh dia juga pencuri guysss!!! Seru rani dengan lantang

Dan cia hanya bisa menahan sakit di kepalanya dengan air mata yang terus mengalir deras di pipinya.

Tanpa mereka sadari dibalik jendela ada yang tersenyum miring,orang itu adalah zahra

Ya Zahraa..

"Cih..Bodoh banget kalian gampang menyimpulkan sesuatu yang belum kalian buktikan benar atau tidaknya"cibir zahra dengan senyum miringnya.

Kringgg..kringgg

Bel sekolah pun bunyi menandakan jam istirahat dimulai,tetapi tidak dengan cia,ia hanya duduk dan meringkuk manahan sakit di perutnya karena lapar,
Iya lapar,karna orang tuanya tidak pernah memberikan uang saku pada cia
Selama pagi hari ia selalu makan hanya dengan bekas mama dan papanya
Ingat Bekas!

"Yaallah sakit banget perutku,cia laparr"keluh cia dalam diam

Ia selalu menahan lapar saat teman" nya memakan dalam kelas dengan yang lain.
Ia tidak iri hanya saja berfikir bisa makan seperti yang lain pasti enak.

TITIK TERENDAHWhere stories live. Discover now