08: Setelah 8 tahun

831 123 57
                                    

Halo, gimana kabar kalian? Di chapter ini mau ketemuin Sora sama Jaehyun setelah 8 tahun nih😊🥰

Penasaran? Jangan lupa voment ya❤️

Selamat membaca!!


🐶🐶🐶





Langkah Jeno terdengar dengar keras di rumah kami, tangannya menarikku yang diatas Jangmi. Dia marah padaku? Heol bahkan dia ga tahu siapa yang memulai pertengkaran ini semua.

"Minggir kamu!!" Pintanya dengan marah. Dia mendorongku ke sembaran arah. Juno menghampiriku dengan khawatir "mama.." panggilnya.

"Kamu gapapa? Badan kamu sakit?" Tanya Jeno dengan khawatir ke Jangmi. Hey tuan Lee!! Yang harusnya terluka di sini itu aku.

Aku ga mau Juno terlibat, akhirnya aku menggendong Juno dan naik keatas dengan susah payah. "Mau kemana kamu?! Habis buat Jangmi kaya gini kamu mau pergi?!" Aku mendecak pelan, mendekap tubuh Juno erat di pelukanku. Sebisa mungkin menutup telinga nya. Aku tahu dirinya bingung sekarang.

"Juno ga seharusnya denger ini Jeno" kataku. Lalu dia diam, dia memperhatikanku masuk ke dalam kamar Juno.

Aku membantu Juno melepas jaket dan topinya, mengelap keringatnya dengan tanganku yang bergetar ini.

Manik Juno menatap wajahku yang beset terluka karena Jangmi "mama luka? Mama sakit? Gara-gara tante itu ya?" Tanya Juno sambil mengusap pipi ku.

Air mataku jatuh begitu saja "Engga Juno, Mama ga sakit. Juno di sini dulu ya.. Mama mau ngomong sama Ayah dulu" kataku, lalu mencium keningnya dan melangkah keluar.

Saat keluar aku mendapati Jeno yang tengah mengobati Jangmi yang sedang mengomel yang ku yakini pasti dia mengomel tentang ku. Aku menghela napas kasar lalu menghampiri mereka.

Aku sudah ga tahan lagi, aku benar-benar harus keluar dari rumah ini. Jeno sudah kelewatan, bisa-bisanya marah di hadapan Juno. Gaada cara lain buat keluar dari rumah ini selain cerai. Dia bahkan ga izinin aku ketemu keluargaku.

Aku lakukan ini semua untuk Juno, aku hamau Juno tumbuh dengan sifat Ayahnya yang kaya gitu sama aku. Aku takut Juno..Juno besar jadi seperti Jeno.

Dengan suara sedikit bergetar dan penampilanku yang tidak rapih "mari kita sudahi aja, kamu bisa tinggal di sini sama perempuan ini, kalian bakal bahagia, ide bagus kan?" Kataku. Air mataku masih mengalir.

Jangmi tersenyum penuh kemenangan "itu ide bagus, gimana sayang?" Tanya nya pada Jeno.

Jeno hanya diam "untuk apa?" Tanya nya.

"Untuk apa mengajukan ide bodoh kaya gitu? Kamu pikir ide mu itu hebat? Hmm?" Lanjutnya. Apa maksudnya? Maksudnya dia gamau pisah denganku gitu?

Aku mengerutkan keningku bingung "sudah selesai Jangmi, pulang trus istirahat ya?" Tanya Jeno dengan lembut lalu menggandeng Jangmi sampai ke depan pintu.

"Sudah, aku gamau buang-buang tenaga, tidur sana" pintanya seakan ga terjadi sesuatu. Tapi hey!! Gimana mau tidur ini masih petang.

"Aku mau menyudahi semua ini Jeno!!" Kataku dengan nada yang meninggi. Jeno benar-benar aneh.

Karena tidak mendapat jawaban dari Jeno aku kembali menyuarakan suaraku "Jeno ayo kita cerai!! Aku udah gaada artinya lagi dimata kamu, kamu udah lebih suka sama yang lain buat apa aku tinggal di sini?!" Dadaku naik turun, aku benar-benar mengumpulkan banyak keberanian buat ngomong begitu dengan suara meninggi.

Jeno menghampiriku lalu memegang daguku "mau sampai seratus kali kamu bilang gitu kita gaakan cerai Sora.." Jeno sudah hilang akal pikirku.

"Semuanya sia-sia Jeno.. semuanya bakal lebih baik kalau kita cerai" aku mulai menurunkan nada bicaraku karena tatapan Jeno yang menyeramkan.

[2] Blooming | Lee Jeno Where stories live. Discover now