9. Gossip

1.4K 281 33
                                    



"Cia~ Pffft. . HAHAHAHAHAH~"

Thorriq menatap heran Fajar yang ngakak parah di hadapannya sampai hampir kejengkang dari kursinya.

"Kenapa lo?" Tanya Thorriq.

Bukannya menjawab, Fajar malah semakin jadi tertawa pada entah apa.

"Bentar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bentar. . Bentar. ." Fajar kembali berusaha menahan tawanya.

"Gue cabut nih!?" Ucap Thorriq sambil bangkit dari kursinya, fyi mereka berdua lagi nongkrong di kafe depan kantor abis rapat.

"Dih, ngambek!" Fajar akhirnya berhasil menguasai tawanya.

Terlalu malas menjawab, Thorriq kembali duduk dan menatap Fajar sambil menaikkan sebelah alisnya, pertanda ia tidak akan menunggu lama untuk apapun yang akan Fajar katakan padanya.

"Satu. . Dua. ." Thorriq mulai berhitung.

Fajar bangkit dari kursinya dan berdeham sambil menyodorkan ponselnya, lalu,

"Hape lo!"

Dahi Thorriq berkerut sambil memandang Fajar bingung, kalau mukanya bisa ngomong kira - kira mukanya bakal bilang "What the fuck?"

Dan tentu saja kali ini tawa Fajar kembali terurai bersamaan dengan Thorriq yang bangkit dari kursinya, pergi meninggalkan Fajar yang masih tertawa sambil meninju udara.

Pada tau kan kenapa Fajar kaya gitu?

Nggak cuma Fajar kok, di ruangan Lisa juga ada yang reaksinya kaya gitu. Lebih parah malah, si Aji.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Hape lo!"

Kalau Lisa nggak berhenti ngitung, kali aja hari itu udah lebih dari seratus kali Aji ujug - ujug nongol di samping - depan - belakang - kiri - kanan - atas - bawah Lisa sambil ngomong dengan suara yang diberat - beratin (well, suara Aji sebenernya udah cukup berat, tapi ini tuh yang ala - ala iklas hexos yang 'mama ikut? Ikut?' Gitu) "Hape lo!"

"Ngomong gitu sekali lagi gue cekek lo!" Ancam Lisa sambil mengacungkan ponselnya kearah Aji.

Bukannya takut, Aji malah ngakak sampai keram perut, "Tut. . Gue tau itu hape dianter Pak Thorriq, tapi nggak usah dipamer - pamerin mulu."

"IH! MANA ADA GUE PAMER! LAGI NELPON GUE TUH!!!" Lisa menunjuk layar ponselnya yang memang ada tampilan menelpon Yogi.

"Hape lo!" Ulang Aji lagi.

Speechless Lisa tuh, bahkan Jake sama Niki nggak se childish manusia di sebelahnya itu. Akhirnya sebelum kepala Lisa pecah karena nahan gedeg, si cantik itu memutuskan untuk kabur ke pantry.

Dan ketika Lisa pikir di pantry dia bakal bebas dari gangguan apapun, ternyata disana dia malah ketemu sumber masalahnya :)

Dan ketika Lisa pikir di pantry dia bakal bebas dari gangguan apapun, ternyata disana dia malah ketemu sumber masalahnya :)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Haaaah. ."

Lisa bisa mendengar Thorriq menghela napsnya keras - keras. Semacam menegaskan kalau dia nggak suka ketemu Lisa disana. Ya tapi dia pikir Lisa suka gitu?

Buru - buru Lisa balik kanan sebelum kebeteannya bertambah berkali - kali lipat.

Tapi. .

"Lisa. ."

Pelan - pelan, Lisa menoleh kearah Thorriq yang berdiri di belakangnya itu.

"Iya. . Pak?"

Thorriq diam sambil menatap Lisa selama beberapa detik, membuat yang ditatapi kicep sendiri. Risih lebih tepatnya.

"Pak. ." Ulang Lisa.

"Nggak jadi." Thorriq menggelengkan kepalanya lalu berjalan melewati Lisa, kembali ke ruangannya.

"Dasar nggak jelas!" Cibir Lisa dan kembali masuk ke dalam pantry untuk membuat segelas iced lemon tea.

.
.
.
.
.
.
.
.





Isi kepala Thorriq:

"Dia nggak mau minta maaf sama gue apa?"


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat malam :)

HER [BTS Local AU]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora