'1

9.7K 829 552
                                    


Vote before you read!
Happy reading 💕

⊙﹏⊙⊙﹏⊙⊙﹏⊙

APA yang manusia harapkan selain Kebahagiaan? Sebuah kata bermakna yang tidak pernah luput menghiasi keinginan seseorang untuk menjadi tujuan hidup dirinya sendiri. Walau kedatangan nya pun tidak selalu beruntun sesuai harapan, Tetapi, akan datang diwaktu yang tepat dan meninggalkan kenangan Indah tak terlupakan.

Itulah Persepsiku tentang sebuah Kebahagiaan. Mengartikan Seorang Pria yang kini menjadi bagian dari sebuah Kebahagiaan ku dan juga kehidupan ku. Kebahagiaan yang mungkin tidak akan pernah ku dapatkan oleh siapapun didunia ini.

Setelah banyak Ukiran tinta hitam yang telah kita lalui sebelumnya, Walau sangat sulit untuk bisa menghilangkan ingatan Pahit tersebut. Setidaknya, Kami berjanji untuk saling berpegangan hingga akhir.

Mencapai Pelangi setelah hujan, Fajar setelah Rembulan, dan Cahaya setelah Kegelapan. Untuk saling mencintai satu sama lain, Hingga maut memisahkan.

Dialah, Kebahagiaan ku.
Park Jimin.

⊙︿⊙⊙︿⊙⊙︿⊙

Seoul, Januari 2029.

Pagi ini, seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan bagi keluarga kecil Park Jimin sekarang. Mereka berencana untuk pergi Ke Taman Bermain sesuai keinginan sang buah hati sebagai acara Akhir pekan yang sudah menjadi sebuah rutinitas.

Walau Jimin tidak selalu menghadiri kegiatan itu. Entah harus mengejar beberapa pekerjaan penting diperusahaan yang ia pimpin atau pergi ke sebuah tempat secara mendadak. Setidaknya, Jimin masih berusaha menyempatkan hal tersebut demi anak anak kesayangannya sebagai seorang Appa.

Park Jira lah yang menjadi peran penting disini. Dirinya sudah siap menghantam Dapur, Menyiapkan Sarapan pagi untuk kedua buah hatinya. Sebuah Roti panggang selai Coklat dan Strawberry, Dua gelas Susu, dan Kotak bekal untuk ia bawa saat ke Taman Nanti.

JIRA POV

Senyumku begitu mengembang, dengan tangan yang tengah sibuk mempersiapkan apa yang harus ku bawa saat ke Taman nanti. Kami berencana pergi bersama, Menyenangkan sekali.. Terlebih, Suamiku juga turut menemani. Setelah beberapa detik aku terdiam sejenak, tiba tiba saja Memori dalam fikiran ku muncul perlahan. Mengingat kembali perjuangan Jimin, hingga sampai ke masa Jaya nya saat ini. Biar ku ceritakan sedikit.

Jimin bukanlah Pria yang mudah menyerah, Siapapun tau hal tersebut, setelah penyembuhan Penyakit Jimin 8 tahun yang lalu. Kami benar-benar tidak berada dalam kehidupan Jimin sebelumnya, Yang terlalu mengutamakan Materi dan juga kekuasaan. Nama Jimin sedikit tercoreng, karena berita sudah meluas dari mulut ke mulut. Tidak sedikit yang menghentikan kerjasama nya dengan Perusahaan Jimin, begitu juga bisnis bisnis lainnya.

Walau begitu, Kami tidak sepenuhnya hancur. Jimin mengaku masih memilih banyak Harta yang sengaja ia deposit kan beberapa bulan lalu sebelum masalah terjadi. Membuat kami bisa bertahan, sampai Jimin kembali bangun setelah hari terpuruk nya untuk memutar keadaan kembali.

Dan, Ia berhasil.

Jimin membersihkan Namanya seperti sedia kala. Meraih kembali Jabatan Pengusahawan tersukses beberapa tahun silam. Mengembangkan suatu produk teknologi terbaru yang dikenal dunia. Hingga mengungkapkan lebih terang tentang hubungan kami di awak media, dan tidak ada hal ditutupi lagi seperti dulu. Semua nampak berbeda, Suamiku memang hebat.

Tidak!, Maksudku, Dia sangat hebat!. Aku bangga padanya.

Praaanggggg!!!!

Aku terkejut! Mendengar pecahan sesuatu nampak terjadi diruang keluarga. Membuatku cepat meninggalkan dapur, beralih mencari sumber suara tersebut berada. Aku juga begitu khawatir, Takut suatu hal tengah menimpa kedua anakku. Anak yang paling ku sayang didunia ini. Darah dagingku sendiri.

Hiraeth • Pjm Where stories live. Discover now