Chapter One

235 35 14
                                    

Ting.

Sebuah notifikasi terdengar dari ponsel milik gadis cantik bernama Nadine, dia pun langsung mengambilnya.

"Nadine!"

Namun, belum sempat mengecek ponselnya sudah ada yang memanggil. Nadine pun menaruhnya kembali.

"Lisa!"

Nadine bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri Lisa. Memeluknya. "Lama banget gak ketemu, ih!" kata Nadine seraya melepaskan pelukannya. Menyuruh Lisa duduk bersamanya.

"Iya, habis lagi sibuk skripsi nih."

Nadine tersenyum, lalu dia memanggil seorang pelayan untuk membawakan menu.

"Lo mau makan apa? Eh, belum makan kan?"

Lisa mengangguk sambil tersenyum. "Hehehe iya, tadi abis kelas selesai langsung ke sini."

"Ya udah pesen aja, gue yang traktir. Oke," kata Nadine.

Sang pelayan pun mencatat pesanan Lisa, sementara Nadine kembali pada Spaghetti yang baru ia makan sedikit itu.

"Eh iya, gimana kuliah lo?" tanya Lisa pada Nadine.

"Very good ... i guess."

"Hm, kayaknya lo sama sekali gak kesusahan deh," kata Lisa merasa iri.

Nadine tertawa. "Dibawa santai aja, Sa," ujarnya.

"Eh iya, gue mau cerita!" seru Lisa tiba-tiba.

"Wah, apa tuh?"

"Di kampus gue ada cowok ganteng banget masa!"

"Oh ya? Siapa-siapa?" tanya Nadine sambil terus memakan Spaghetti-nya.

"Ada, namanya ... Robert atau apa gitu. Ih, ganteng banget Nadz!"

Saat Nadine hendak menimpali, makanan Lisa keburu datang. Obrolan mereka pun harus terjeda, baru setelah pelayannya pergi Nadine bertanya.

"Lo ada fotonya?"

"Ih, gak ada lah! Gimana caranya kan, nama sosmednya aja gue gak tahu."

"Cari tahu dong, gue penasaran nih."

"Oke, oke. Nanti gue kasih tahu pokoknya."

Mereka pun melanjutkan makannya. Sampai akhirnya ponsel Nadine berbunyi, menampilkan sebuah panggilan di layar tipis itu.

"Eh, bentar ya, Sa."

Gadis itu mengangguk lalu sibuk dengan makanannya.

"Naddie, kok chat aku gak dibaca?"

"Hah—eh ya ampun! Maaf-maaf, aku lupa."

"Ck, kamu di mana sekarang?"

"Lagi makan," jawab Nadine sambil mengunyah Spaghettinya.

"Astaga, Naddie. Bukannya kita udah janji mau makan siang bareng? Ini aku sampai kelaparan nungguin kamu, kok kamunya malah makan sih?"

Lisa memperhatikan wajah Nadine yang tampak khawatir, sampai akhirnya Nadine memutuskan panggilan itu.

"Kenapa, Nadz? Dari siapa?"

"Aduh, Sa. Maaf ya, kayaknya gue harus balik sekarang deh. Lo gapapa kan makan sendiri, gak usah bayar biar gue aja," kata Nadine seraya bangkit dari duduknya. Mengambil tas lalu memasukkan sang ponsel.

"Eh, lo mau ke mana emang?"

"Ada urusan mendadak, sorry banget ya Lisa. Nanti kita lanjut lagi deh kapan-kapan, oke!"

SACRIFICE || 2020 ✓Where stories live. Discover now