Prologue

431 74 14
                                    

.
prolog
.

"say hi to Zalina n her friends"

Nganggur, belum bayar kontrakan, harus transfer bulanan. Ketiga perkara itu sukses mengganggu otak sempit Zalina selama sebulan ini hingga membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak.

Merantau ke Ibu Kota dengan modal bismillah memang kelewat nekat. Apalagi status Zal hanya karyawan kontrak yang belum genap dua tahun bekerja, alhasil dengan mudahnya terseret arus PHK massal di kantor tempatnya bekerja.

Suatu malam pintu kontrakannya di gedor tak sabaran dari luar, Zal sudah was-was mengira pelakunya adalah Mpok Leha-pemilik kontrakan-yang hendak mendepaknya karena telat bayar kontrakan. Namun justru kepalanya semakin berdenyut nyeri saat mendapati Yelli dengan senyum tak tahu dirinya meminta numpang tinggal selama tiga bulan di kontrakannya.

Sebenarnya tak apa jika Yelli memiliki pekerjaan. Tapi masalahnya, kawannya ini statusnya freelancer suka-suka. Jadilah mereka terlihat seperti duo pengangguran yang sedang luntang-lantung di Jakarta.

Suatu hari Yelli mengajaknya bekerja dengan iming-iming gaji bonafit. Zal sudah senang bukan kepalang membayangkan krisis moneternya akan segera berakhir.

Tapi ekspetasinya langsung ambruk ketika harus menjadi babbysitter seorang bocah tengik dari turunan konglemerat.

Iya konglemerat, dan hidup Zal malah melarat.

_____________

a/n

Bismillah,

Nongol dengan bawa cerita baru, padahal yang sebelah juga masih gantung. Hihihiw.

Basically, cerita ini bakal ringan kok. Tulisan hasil iseng waktu ngelamun dan dibaca pas santai-santai ketika weekend.

Oiya, Hulya kayaknya baru bisa up minggu depan. Insya Allah ya sobat.

Udah itu aja, makasiiii.

TwirlingWhere stories live. Discover now