Hanya sebagian kecil, tapi mungkin dari situ awalnya ...

14.8K 420 3
                                    

Namanya Serly, wanita cantik, tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gemuk, tingginya kira-kira sebahuku. Menurutku Serly cukup supel, ramah, dan care dengan orang sekitarnya. Tapi sifat buruknya adalah dia terlalu egois, manja dan apa yang dia inginkan harus dia dapatkan. Maklum, Dia anak perempuan tunggal. Dia punya segalanya uang dan fasilitas yang cukup mewah dari orang tuanya. By the way,  aku dan dia satu sekolah waktu SMA, satu angkatan, tapi kita berbeda jurusan. Itu sebabnya kenapa aku tidak pernah berbincang, bahkan kami hampir tidak pernah tegur sapa. Aku hanya sekedar tahu dia dari beberapa teman yang kebetulan juga temannya. Tidak ada komunikasi intim yang kami jalin semasa sekolah dulu, kami hanya salling tahu tapi tidak saling dekat.

 Sampai akhirnya kami lulus dari sekolah, kami masih saling sibuk dengan dunia masing-masing. Hingga beberapa tahun kemudian, kami bertemu kembali. Saat itu aku baru putus dari mantanku yang bernama Nindy. Aku sengaja tidak ingin masuk kerja. Hariku menjadi berantakan karena masalah percintaanku dengan Nindy. Jadi aku memutuskan untuk membuat janji dengan seorang teman semasa SMA dulu, dan ternyata dia juga mengajak Serly untuk berkumpul bersama kami. Sebenarnya aku memang berteman dengan Serly di BBM, Hanya saja aku memang tidak pernah sekali chat dengannya.

“MasDit" begiitu kira-kira mereka biasa memanggilku, "Nanti temanku ada yang menyusul kesini, gak apa-apa kan? Katanya dia mau main, lagi galau sama pacarnya. Hahaha” kata Hani menjelaskan. “Siapa?” Aku hanya mendengarkan, karena mataku sedang fokus melihat laptop dihadapanku. “Serly, temen sekelasku. Tau kan?” jawabnya meyakinkan. "Oh iya, yaudah suruh gabung aja. Daripada kita juga berdua disini" balasku.

Dan tidak lama kemudian Serly datang. Mengenakan Kaos merah polos, celana Jeans pangjang dan flat shoes. Cukup simple dan nampaknya aku mulai tertarik dengannya. Serly yang sekarang jauh berbeda dengan Serly yang dulu, yang sering aku lihat di koridor atau di kantin sekolah. Dia jauh lebih cantik, lebih modis dengan behel di giginya, dengan gaya yang memang mengikuti trand anak jaman sekarang. Singkatnya hari itu tidak banyak yang kami perbincangkan, hanya sekedar mengenang masa SMA selebihnya kita hanya berfoto-foto saja.

                                                                *********

Waktu terus berjalan, Serly sibuk dengan pasangannya, begitu juga aku. Aku yang ternyata memang belum bisa move on dari Nindy, akhirnya kembali berpacaran dengan Nindy. Singkat cerita aku pernah pergi minggat dari rumah, meninggalkan keluargaku hanya untuk bisa hidup berdua bersama Nindy. Entah apa yang ada difikiranku saat itu. Aku terlalu sayang dengannya, dia sudah seperti Drugs yang membuatku kecanduan dan tidak pernah bisa dipisahkan. Susah senang aku lewatkan semua bersamanya. Sampai hubungan menginjak bulan ke 9, aku memilih untuk mengakhiri hubungan itu denganya.

Aku sudah kembali lagi ke rumah. Sudah kembali tinggal di rumah dan ke keluargaku. Lalu Nindy? Dia sangat amat dibenci oleh orang tuaku, karena untuk mereka, Nindylah penyebab semuanya. Penyebab kenapa aku pergi dari rumah, merokok, minum-minuman keras, mengenalkan aku dengan dunia malam dan memakai obat-obat terlarang. Jujur, bukan sepenuhnya salah Nindy, itu kemauan sendiri. Justru Nindy yang telah mengingatkan aku akan hal-hal baik untukku dan hidupku. Pokoknya tidak seperti apa yang orang tuaku tuduhkan kepadanya.

Selesai dari Nindy, sifat brengsekku datang kembali. Aku memiliki beberapa kenalan teman wanita dan semuanya aku dekati. Kira-kira ada sekitar 3 atau 4 orang. Jahat memang, aku merasa sangat jahat. Mungkin itu yang namanya mencari pelarian dan pelampiasan. Hingga akhirnya aku berhasil menjadikan 3 dari mereka pacarku secara bergantian dalam kurun waktu yang cukup singkat, kurang lebih sekitar 2 bulan. Dan setelah itu, lagi-lagi aku kembali bersama Nindy. Entah kenapa yang jelas dia tidak pernah bisa aku hilangkan dari fikiran ini. Tapi itu tidak berlangsung lama. kebersamaan kami hanya bertahan sekitar 3 sampai 4 bulan dan akhirnya kami benar-benar berpisah.

I’m sorry if i don’t writing my conversations with her, i forgot of every detail part in our relationship.

I'm And My Lady(s)Where stories live. Discover now