2. Care

2.6K 302 4
                                    

Kun itu perhatian, peduli sama kamu.


Dia gak akan biarin kamu gitu aja pas kamu sakit, Kun itu perhatian dan kasih sayang banget sama kamu.

Hari ini malah Kun belain gak ngantor karna Ibu Direkturnya juga lagi sakit sekarang.

Dari semalem kamu gak enak badan, dan seperti dugaan kalo kamu lagi meriang. Malem tadi kamu bangun karna perut kamu yang mual.

Kayanya kamu emang masuk angin, pagi ini aja kamu masih betah tidur diatas kasur kamar kamu dan Kun.

Sedangkan suamimu itu lagi sibuk buat bubur buat istrinya yang lagi sakit. Padahal semalem Kun juga ikut kebangun karna ngeliat kamu yang gak ada disampingnya.


Kun jadi ngerasa gak enak karna kamu yang sakit, malah Kun ngerasa kalo dia gagal ngejaga kamu karna ngeliat kamu yang jatuh sakit.


Padahal ini bukan salah dia, kamu juga gak bakal nyangka kalo akhirnya kamu bakal sakit kaya sekarang. Padahal kemarin kamu masih baik baik aja.


Kun membuka pintu kamar kalian, laki laki itu sudah kembali lagi dengan nampan yang berisi satu mangkuk bubur dengan obatnya.

Kun ngeliat kamu yang masih memejamkan mata hanya bisa tersenyum tipis. Kadang kasihan juga kalo ngeliat kamu yang lagi sakit. Pucat dan lemas.

Kun beralih duduk disamping kamu setelah menaruh nampannya diatas nakas.

Kun mengambil satu tanganmu untuk digenggam, mengelusnya, memberikan kehangatan disana.

"Yang."


Kamu hanya menggeliat lucu. "Bangun yu, makan dulu sekalian minum obat." Bujuk Kun

Kamu malah menutup wajah cantikmu menggunakan selimutmu. Kun menghela nafas kecil.

"Ayo bangun, katanya mau sembuh kok gak mau minum obat si, makan dulu ya, gak papa deh sedikit aja." Bujuk Kun dengan kesabarannya


Perlahan Kun menyingkirkan selimut yang ada diwajahmu, memberikan kecupan hangat didahimu.

"Bangun yu."


Kamu membuka matamu perlahan, melihat cahaya yang masuk ke dalam kamarmu dan melihat wajah tampan yang sedari dulu menemani bangun tidurmu.


"Obatnya pahit ya?" Ucapmu serak khas orang bangun tidur


Kun tertawa kecil. "Kalo gak pahit bukan obat namanya." Jawab Kun sembari mengelus puncak kepala mu halus


"Kalo gitu cariin obat yang manis."



"Ada si, tapi itu buat anak kecil." Kekehnya


"Ya udah gak papa, itu aja." Pintamu pada Kun


"Gak bisa lah sayang, kamu kan dewasa mana mempan kalo minum obat anak kecil."



"Abisnya aku gak mau kalo minum obat pahit." Rengek mu sembari mengerucutkan bibir


"Yang ini aja ya, biar cepet sembuh,"


"Nggak mauu." Tolakmu lagi



"Emm kamu boleh minta apa aja deh, syaratnya minum obat dulu tapi."




Kamu berpikir sebentar, jika dipikir pikir semua yang kamu mau hampir sudah terkabulkan oleh Kun. Mulai dari barang branded sampai perhiasan, Kun sudah membelikannya untuk dirimu.



Husband-able [Qian kun]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang