Back to December

4.5K 378 23
                                    

A story writen by valentorose

[Christmas, Romance, Angst]

It'll be a long long long story, hope you guys like it^^ Jangan bingung sama pergantian latar waktu ya.

BGM : Before You Go - Lewis Capaldi

•••

Kala gelita mulai mengambil alih terangnya pendar sang surya, butiran kecil berwarna putih bersih bagai kapas yang terasa dingin itu mulai terjun dengan ringannya ke muka bentala.

Hawa dingin yang cukup menusuk kulit membuat semua orang memilih untuk menghangatkan diri di dalam rumah mereka, ditemani oleh segelas cokelat panas, dan mungkin beberapa camilan pengisi perut. Mereka masih memiliki pemikiran waras untuk tidak menggabungkan diri dengan udara dingin di luar sana.

Malam ini salju pertama di bulan Desember akan segera turun---atau mungkin sudah. Salju turun dengan sedikit lebat membuat kota Seoul hampir sepenuhnya diselimuti oleh elemen putih tersebut.

Jika kalian pikir semua orang benar-benar memilih untuk berdiam diri di rumah, kalian salah! Seorang anak manusia berbalut mantel tebal berwarna hitam serta syal berwarna cokelat muda dengan motif garis-garis itu tengah terduduk sendu di sebuah bangku taman.

Ia membiarkan dirinya yang sedang dilanda rindu itu dibasuh oleh dinginnya salju. Sebenarnya ia kedinginan, sangat. Namun, perasaan yang sedang memenuhi hati serta pikirannya membuat ia tampak kuat untuk tetap bertahan di sana.

Selusur yang terbalut oleh sarung tangan tebalnya menggenggam sebuah kain persegi hasil rajutan tangan orang terkasih. Digenggamnya dengan erat, tetapi sesekali memberi usapan lembut dengan ibu jarinya dari balik sarung tangan.

Bibirnya yang biasa tampak semerah delima bergetar karena kedinginan dan menahan tangis---tangis yang selalu ia tumpahkan hanya untuk sang terkasih ketika waktu ini tiba.

Bulan Desember, hari pertama salju turun, dan hari ketika ia memandang ke arah sapu tangan yang seolah sedang menampilkan kenangan indah tiga tahun lalu---di mana ia melalui masa-masa sulitnya, tetapi atas hadirnya sang terkasih ia bisa menjadi sosok yang kuat seperti yang diminta.

"Aku merindukanmu."

Kalimat itu mungkin sudah ribuan kali meluncur dari belah delimanya. Kalimat yang selalu ia ucapkan setiap saat, berharap bisa sedikit menenangkan hatinya yang sedang dilanda derita.

"Tak bisakah kau kembali? Apa kau pikir jika aku sudah sembuh seperti sekarang maka aku akan bahagia?" ia berucap dengan susah payah sebab getaran pada suaranya juga tangis yang membuatnya kesulitan.

"Bagaimana aku bisa bahagia jika kau tak di sisiku, Lee Taeyong? Kebahagiaanku dimulai karena adanya dirimu. Semua senyumku tercipta ketika aku melihat senyummu. Jadi, jika sekarang aku tak bisa melihat dan merengkuhmu apa kau pikir aku akan tetap bahagia? Tidak." Ia mulai terisak, runtuh sudah pertahanannya untuk menahan lajuan elemen air asin dari matanya.

Ketika sebuah batu permata ditemukan dalam keadaan hancur, mungkin sang pemahat tak akan bisa membuatnya indah seperti semula. Namun, ketika ia menemukan cara untuk membuatnya terlihat lebih baik, itu semua mungkin bisa membuat permata itu kembali berkilau walaupun dengan bentuknya yang baru.

Jung Jaehyun bagaikan permata tersebut, hidupnya pernah hancur berkeping-keping kala itu. Namun, ketika Tuhan mempertemukannya dengan Lee Taeyong, ia seolah dibuat kembali bersinar.

MOIRA《Jaeyong》Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora