SKYSONE - 12

1.3K 223 13
                                    

Kaki berbalut sepatu hitam tinggi itu melangkah seirama dengan ketukan di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kaki berbalut sepatu hitam tinggi itu melangkah seirama dengan ketukan di lantai. Beberapa karyawan yang menyadari kehadirannya pun sontak langsung membungkuk hormat, dan di balas oleh senyuman yang begitu menawan.

Wendy Son, sudah beberapa bulan ini wanita itu kini telah berhasil menggaet posisi CEO di perusahaan milik ayahnya. Awalnya, tentu para jajaran direksi tidak terima karena mereka belum tahu sudah seberapa banyak pengetahuan Wendy tentang dunia perusahaan, mereka masih meragukan kemampuan Wendy.

Apalagi saat Wendy ikut bergabung dalam rapat perdana dengan para petinggi perusahaan, mereka -para petinggi itu- telah mendengar tentang masalalu Wendy. Bahkan tanpa ada rasa takut, mereka berani menggosipi Wendy ketika wanita itu sudah lewat jauh dari hadapan mereka.

Wendy ingin sekali mengumpati mereka. Namun, ia sadar akan posisi. Walau jabatannya lebih tinggi dari mereka, Wendy selalu menganggap dirinya adalah junior yang masih banyak perlu belajar. Ia bisa saja memecat para penggosip itu jika mau, namun Wendy tidak sampai hati.

Sampai di depan pintu ruangannya, ia di sambut oleh sekretaris yang di tunjuk oleh langsung sang ayah.

"Oh, selamat pagi, Direktur Son." Sambutnya seraya membungkukkan badan dengan sempurna.

Wendy tersenyum sambil memegang gagang pintu ruangannya, "Selamat pagi, Sekretaris Kim."

Setelah masuk ke dalam ruangannya, Wendy baru bisa bernapas lega. Wanita itu melepaskan mantel dan blazer yang membalut tubuh kecilnya, menggantungnya pada stand hanger yang tidak jauh dari kursi.

 Wanita itu melepaskan mantel dan blazer yang membalut tubuh kecilnya, menggantungnya pada stand hanger yang tidak jauh dari kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alih-alih langsung duduk. Wendy justru berdiri di hadapan kaca yang langsung menampakkan pemandangan Seoul di pagi hari. Jalanan di bawah sana masih ramai oleh berbagai jenis kendaraan yang berlalu-lalang. Di trotoar, banyak pejalan kaki yang membalut tubuhnya dengan masing-masing baju kerja mereka.

Wendy tersenyum sendu.

Ia jadi kepikiran, ternyata jalan takdir memang selalu bercanda.

Bagaimana mungkin seorang pembuat roti yang selalu mengolah tepung di dapur bisa mendadak naik jabatan menjadi CEO?

SKYSONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang