Haii!
Apa kabar semuanya...
Setelah sekian lama 'hiatus' dari Wattpad. Karena tugas yang menumpuk di masa pandemi ini, akhirnya aku kembali dengan membawa sebuah cerita, yuhuuu!
Okay!
Jangan lupa, pencet bintang di kiri bawah untuk terus dukung aku, yaa!
-Happy Reading, guyss!-
______________________________________
Calista berseru di depan temannya, Kenzie. "Gua kecewa, Ken! Kecewa pake banget! Ini gak adil."
BRAAAKK!
Calista memukul meja sekuat tenaga. menimbulkan suara gedebum dan gema di dalam ruangan. Matanya memanas, menatap lekat pada bayangan kejadian tadi.
"Cal! Lo harus tenang. Inget, ini semua udah jadi keputusan juri yang gak bisa diganggu gugat." Kenzie mencoba menenangkan.
Napas Calista semakin mendesak, mukanya merah layaknya terbakar oleh api amarah. "Lo tau gak, Ken! Semua juri udah bersikap CURANG!"
Kenzie menghentakkan kakinya keras, melempar pandangan geram ke cewek yang dipenuhi amarah itu. "Terserah lo!"
ucap Kenzie pergi meninggalkan Calista begitu saja.
"KEN!"
"KENZIE!"
Calista membuang napasnya kasar, mencengkeram kuat tangannya. Giginya gemertak. Sekali lagi tangannya kembali memukul meja bertubi-tubi.
"Ahh, Gak! Gak boleh. Ini gak boleh terjadi, Awas aja lo cewe kampungan! Gua pastiin babak selanjutnya lo gak akan berhasil!" batin Calista.
~~~~~~~
