P.26 - Forever in your side

5.1K 306 39
                                    

[ jangan lupa play yang ada di media yah cx ]

Happy Reading xx

----

*Dyland POV

Zayn menjitak kepalaku untuk yang ke sekian kalinya? uh, what's that mean?

"Siapa yang berjalan menggunakan mata? hah? Aku berjalan menggunakan kaki, dasar kau." ucapnya menjitak kepalaku lagi.

Perkataan itu terngiang di pikiranku lagi. Apa. Apa yang aku pikirkan itu tentang Zayn?

"Oh astaga! Si mata hijau,"

"Kau sedang berjalan dengan orang terkeren di Universitas ini."

"Beraninya kau mengatakan pacarku annoying?!!!"

"Hey, yo! Green eyes!"

"Tadi kau terkena bolaku dan kau pingsan."

Semuanya berkecamuk di pikiranku. Dan parahnya aku tak tahu apa itu. Semuanya seakan menjadi satu, membuat kepalaku sungguh terasa sakit, dan aku sedang tidak memberikan jokes! Ini benar-benar sakit!

AHHH, SHIT!

"Dyland!" Zayn menatapku dengan pandangan khawatir. Ia memegangi kepalaku. Tangan kiriku berada di ubun-ubun, aku mendesis sebentar. Aku menatap Zayn. "What?" tanyaku pada akhirnya.

"Kenapa kau meneriakiku?" tanya Zayn. Tangannya kini mengelus-ngelus punggungku. Entahlah, itu membuatku sedikit merasa lebih tenang sekarang.

"Uh? Kapan?"

"Kau mengatakan—ahh! shit! Ketika aku mulai memegang tanganmu." kata Zayn.

Benarkah? Apa aku menyuarakannya tadi?

"Maafkan aku Zayn. Aku tak bermaksud." kataku sambil menatap mata hazel miliknya.

Zayn tersenyum, "It's fine." balasnya kemudian merangkulku. Aku masih merasakan nyeri di kepalaku tapi tak separah yang sebelumnya. Aku mencoba berjalan beriringan bersama Zayn tapi nyeri ini membuatku langsung terduduk. Aku memegangi kepalaku, ini sungguh sakit!

"Ah!!! Zayn!" ucapku berteriak tak tahan dengan sakit ini. Zayn yang panik langsung menggendongku. Aku tak mengingat jelas apa yang terjadi selanjutnya karna seketika itu juga semua pandanganku memburam dan berubah menjadi gelap.

------

Aku mengedipkan kedua mataku secara perlahan. Aku melihat-lihat sekitar. Ini kamarku, ya! kamarku. Kapan aku berada disini? well, jika tidak salah terakhir kali aku bersama Zayn. Masih bisa kurasakan sedikit nyeri di kepalaku. Aku mencoba untuk duduk, tapi satu lengan yang melingkar diperutku membuatku menoleh kearah samping. Zayn masih tertidur. Suara dengkuran halusnya menandakan ia belum terbangun. Baguslah.

Secara perlahan aku beranjak dari kasurku ini dan memindahkan tangan Zayn dengan sangat hati-hati. Setelah berhasil, aku melangkahkan kakiku keluar kamar.

Satu langkah

Dua langkah

Tiga lang—

"Dyland." kata Zayn.

Aku mendengarnya dan menoleh ke belakang, aku melihat Zayn yang masih memejamkan matanya. Apa Zayn sedang bermimpi tentangku atau memang sedang memanggilku?

Aku mencoba melangkahkan kakiku kembali tapi Zayn kembali memanggilku. "Come here, baby." ucapnya dengan suara khas baru bangun tidur.

try ⌐z.jm°Where stories live. Discover now