[ Regrets Message ]

336 60 69
                                    


Disarankan sambil mendengarkan lagu Fuyu no Hanashi music box ver.

Chuuya-kun apa kabar?

Pasti menyenangkan bukan di surga sana, astaga senyaman itu hingga kau jadi lebih jarang menemuiku dalam mimpi?! Aku merindukanmu tahu!
Dasar chibi-chan bodoh!

Lihat saja! Saat di surga nanti aku pasti akan memukulmu dengan keras dan meneriaki namaku berkali-kali di telingamu agar kau tidak lagi melupakanku!

Nakahara Chuuya-kun, aku merindukanmu.

Aku masih mengulang-ngulang kalimat itu setiap akan pergi tidur lho sembari berharap kau akan mengunjungiku dalam mimpi.

Maaf, aku masih belum bisa melupakanmu dan masih menganggap hari itu hanya mimpi burukku padahal semua sudah jelas dan aku terlalu tidak punya malu berharap kau akan mendengar bahwa 'aku mencintaimu' dari mulutku.

Tapi, aku sudah baik-baik saja kok Chuuya-kun dan hubunganku dengan Osamu-kun yang pernah rusak lalu dia berniat memperbaikinya walau akhirnya kami tetap berpisah setidaknya sampai sekarang kami masih bersahabat kok.

Ah! Osamu-kun sudah menikah Sasaki-san! Sasaki-san menjadi pengantin yang cantik dan Osamu-kun juga menjadi sangat tampan mereka benar-benar terlihat menawan lho~!

Aku tahu, kau pasti akan sangat kesal jika aku memuji Osamu-kun seperti ini hahaha tapi aku yakin Chuuya-kun akan lebih tampan jika memakai setelan jas putih di altar pernikahan bukan dalam peti penuh mawar putih itu.

Maaf aku yang masih hidup dalam bayang-bayangmu, ini semua karna aku masih menyesali kenapa aku begitu bodoh baru menyadari semua perasaanku padamu ketika kamu sudah benar-benar hilang dariku.

Kau tahu Chuuya-kun?

Kenapa aku begitu sulit melupakanmu?

Salahkan kenapa kau dulu selalu ada ketika aku terpuruk.

Salahkan kenapa pelukanmu begitu hangat bahkan aku masih mengingat jelas tidak ada pelukan sehangat itu dari pemuda yang kasar sepertimu.

Salahkan kenapa air mataku yang merindukan sekaan tanganmu.

Salahkan kenapa senyumanmu yang sulit di lupakan itu.

Salahkan kenapa senja selalu mengingatkanku tentang suraimu dan tawa khasmu yang hangat seperti mentari dikala senja.

Bagaiman caranya aku melupakanmu ketika semua tempat yang pernah kulewati selalu mengingatkanku padamu bahkan aku masih sangat ingat aromamu hingga setiap kali aku pergi kemana pun aku bisa mencium aroma khasmu membuatku merasa kau masih disisiku.

Setiap kali aku berusaha melupakanmu, ingatanku terhadapmu semakin jelas! Senyumanmu, Tawamu, Teriakanmu, Pelukmu, bagaimana kau mengusap rambutku.

Setiap hari terasa sepi semenjak kau pergi, aku selalu merasa kau ada dimana pun aku pergi dan begitu aku tersadar aku terisak menyadari aku sudah tidak bisa kugapai lagi semua menyisakan angan bagai sebuah kutukan yang tak kunjung lenyap.

Di hari pertama setelah kau pergi, aku berpikir.

Bagaimana caranya aku menghadapi hari esok? Bagaimana caranya aku bangkit saat jatuh nanti kalau kau tak lagi ada untuk mengulurkan tangan padaku?

Seminggu seperti neraka, aku bagai mayat hidup yang dengan bodohnya berusaha mencarimu di setiap tempat yang biasa kita datangi tanpa Osamu-kun.

Bahkan ketika Osamu-kun mengajakku untuk kembali berpacaran, rasanya begitu hampa dan aku justru semakin mengingatmu dan aku terus menyalahkan diriku kenapa waktu itu aku tidak memutuskan Osamu-kun lebih awal?

Kenapa kau tidak menyatakannya lebih awal Chuuya-kun?

Ah sudahlah, mau berapa kali pun aku mengatakannya hasilnya tetap sama, kau hilang dan takkan kembali lagi.

Sebelum aku menyudahi suratku ini, aku ingin bilang bahwa besok adalah hari pernikahanku jadi itulah kenapa ini akan menjadi surat terakhirku padamu.

Aku janji, mulai besok aku akan mulai berhenti hidup dalam bayang-bayangmu dan memulai hidup baru dengan pria pilihanku.

Tapi tenang saja Chuuya-kun, mau bagaimana pun takkan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku dan kau akan tetap hidup didalam hatiku.

Maafkan aku yang tidak sempat menyatakan perasaanku apalagi ucapan selamat tinggal.

Aku mencintaimu Chuuya-kun, sampai jumpa di sana<3

Tertanda
Hashimoto [Name]

Gadis itu sedikit menyeka air matanya lalu menggulung kecil kertas tersebut sebelum akhirnya dia masukkan kedalam botol kaca, setelah selesai gadis  itu berjalan keluar dari penginapannya menuju ke pesisir pantai lalu melempar jauh botol tersebut sekuat-kuatnya.

"[Name]-chan menulis surat lagi?"

Gadis itu sedikit berjengit terkejut namun kemudian tersenyum kearah pria bersurai perak yang kini berjalan mendekatinya.

"Maaf Atshusi-kun, ini yang terakhir kok"

Atshusi mendengus sedikit menggembungkan pipinya yang bersemu, gadis itu tertawa kecil.

"Irinya Nakahara-san begitu di cintai calon istriku"

"Haha tapi Atshusi-kun lebih beruntung karna bisa menikahiku kan?"

Atshusi kembali bersemu lalu tersenyum merangkul gadis itu, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Atshusi dan menggenggam tangan Atshusi erat.

'Hm, aku janji ini yang terakhir karna aku takkan menyiakan-nyiakan lagi orang yang mencintaiku dengan tulus' Batin [Name].



ıllıllı THE END ıllıllı

Sunshine || BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang