aku sangat membenci jantungku. suaranya yang berdetak dengan kencang rasanya akan membuat telingku meledak. terlebih lagi saat malam, aku tidak bisa tidur.
akhirnya aku mengambil pistol di meja ayahku lalu menembaknya di tepat depan dadaku.
selamat malam lee jeno. malam kali ini sangat tenang.
