Hanya aku, dan coretan aksara tak berarti ini. Hargailah meski ia pun tak begitu berharga, bagimu. Aku. Hanyalah aku. Bukan si ahli ataupun si pandai, katamu. Tapi aku masih ada disini. Tidak menghilang atau terhapus meski kau seringkali merasa muak. Aksara ini tetap lah berlanjut. Walau sering kali aku mengubah judulnya. Ia bertahan dengan rasa iba-ku, di kasihani, namun tetap di pertahankan.