"Aku tidak mau!" tegasku saat dia mendesakku. Kulihat wajahnya mengeras. Sorot matanya berubah tajam. "Kita menikah atau hidupmu hancur!" Aku menatapnya jengah. "Apa maksudmu?" "Kau mau orang tuamu tahu apa yang telah kita lakukan dulu?" tanyanya santai. Aku mencoba mencerna kata-katanya. "Bagaimana kalau mereka tahu anak gadisnya sudah tak suci lagi?" _____ Hatiku cuma terbuat dari kaca yang tipis. Ia sangat rapuh, dan mudah sekali pecah. Seperti kali ini. Aku tak tahu apakah pecahan-pecahan itu bisa kembali utuh seperti semula.