Demi waktu yang tak akan berhenti berputar, kusampaikan pengakuan atas cinta yang sesungguhnya tiada berdosa; Atas rindu yang liar dan semakin hari semakin menggila; Atas hati yang sesungguhnya tiada pernah menyuarakkan rasanya; Atas benci sebagai tameng akan rasa cinta yang sesungguhnya; Atas segalanya, Kukatakan... Aku benci jatuh hati terhadapmu, Aku benci harus membencimu. Beri tau bagaimana aku harus mengatakannya? Kau pun takkan mengerti apa-apa. Membencimu atau mencintaimu, Bagiku tak ada yang berbeda. Bersamamu aku seolah hancur, Dan tanpamu aku lebur. Melupakanmu aku tersiksa Menanti hadirmu aku menderita. Lihatlah.. Bisakah kau bayangkan betapa sia-sianya pengorbanan yang sungguh indah ini ? Betapa kecewanya waktu terhadap kesempatan yang kita gunakan untuk saling melupakan? Jarak pun kini tak mau lagi akur. Terlampau curam jurang terbentang diantara kita. Bisakah kau jelaskan padaku, Rasa siapa yang lebih dulu mengabur? Siapa yang lebih dulu beranjak mundur? Kumohon, beri satu kepastian perihal kapan kau akan jawab segala gundahku. Butuh berapa banyak waktu? Seribu musim ? Atau lebih dari itu? Temui saja aku jika kau sudah mampu. Mampu tuk hapus ribuan pilu dan rindu, yang kau ciptakan sendiri dengan tanganmu.