[ Highest Rank #73 in spritual ] "Aku tak seberani Khadijah yang berani menyatakan cintanya duluan kepada Rasullullah. Aku tak secerdas dan secantik Aisyah. aku juga tak seperti fatimah yang mampu menjaga kesucian cintanya kepada Ali, aku hanya wanita akhir zaman yang berjuang untuk menjadi wanita yang dirindukan surga, berjuang menjadi Wanita yang akan setia kepadamu Mas Wildan." Zahra meneteskan air matanya melihat keadaan Wildan yang terbaring lemah dengan selang infus dan oksigen ditubuhnya. ---------- "Aku bukan laki-laki selembut Abu bakar. aku tak bisa setegas Umar bin khattab. aku tak sedermawan Utsman, dan aku juga tak secerdas ali bin abi talib. apalagi jika kusandingkan dengan Rasullulah sungguh diri ini hanya manusia berlumur dosa yang mengharapkan ridha illahi, yang mengharapkan ampunan illahi atas apa yang telah kulakukan kepadamu ra." Wildan menundukan kepalanya dan berlutut dihadapan Zahra yang kini ikut meneteskan air matanya melihat betapa tulusnya perkataaan Wildan. ----- "see ini bukan cerita tentang CEO, ataupun badboy yang akan bertemu pasangannya. ini hanya secuil cerita yang terlintas didalam fikiran saya, yang sedikit menceritakan kisah cinta zahra dan wildan. masih banyak terdapat kekurangan dan typo dimana mana. semoga kalian suka dan selamat membaca" Author menyuarakan isi hatinya dengan berani sembari mengunyah permen karet yang udah 2 setengah jam ga dikeluarin dari mulutnya [prihatin kepermennya]
9 parts