NARENDRA Aku hidup dalam kemarahan tiada akhir. Di vasektomi oleh ibuku sendiri ketika remaja, atas perintah ayah tiriku yang tidak ingin aku memiliki keturunan. Sampai akhirnya menemukan bunga bernama Lily. Ia cantik, putih, dan lembut. Membuatku ingin berlindung dan memilikinya setiap saat. Lily Paramitha Aku takut saat bersamanya. Matanya tajam, suaranya tegas dan sifatnya keras. Tapi harus! Aku membutuhkan pekerjaan untuk menopang keuangan keluarga setelah papa pensiun. Tatapannya sering membuatku sulit bernafas. Hujan badai. Di kamar ini kami bersama. Aku melihatnya tersenyum puas setelah merenggut kehormatanku. Ya Tuhan semoga aku tidak hamil anak pria ini. ***