Bagi Ares hanya kekuasaan dan kemiliteran yang menjadi prioritasnya, tak pernah terlintas dalam benaknya untuk mencari seorang pendamping. Tapi, ketika para dewan Istana yang licik berniat ikut campur dengan langsung memilihkan calon pendampingnya mau tak mau membuatnya memutar otak untuk bisa mengamankan kekuasaanya. Valleta dari Almeta nama yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya ternyata menjadi solusi satu-satunya untuk membantunya menghindari pilihan para dewan istana. Menikahi Valleta jelas membuatnya untung berkali-kali lipat, posisinya akan aman dan ia akan memimpin dua negara sekaligus. Ares akan melakukan apa saja demi mengamankan kekuasaanya termasuk dengan mengorbankan Valleta untuk menjadi perisainya.