Indyra terpaksa melangsungkan pernikahan yang seharusnya menjadi pernikahan impian Kakak perempuannya yang sangat dia sayangi. Tidak pernah terlintas dipikirannya bahwa kakak yang selalu dibanggakan orang tuanya daripada dirinya itu akan meninggalkan dunia serta orang-orang yang disayangi sementara waktu pernikahan yang dia tunggu-tunggu tersisa sebulan lagi. Orang tua yang masih terpukul atas kehilangan sang putri kesayangan, terpaksa menerima saran Indyra untuk menggantikan Dini daripada persiapan yang sudah matang ini dibatalkan. Calon mempelai laki-laki dengan berat menyetujuinya. Impian kakaknya adalah impiannya juga. Indyra tidak ingin impian kakaknya menikah dengan orang yang kakaknya cintai itu harus pupus begitu saja. Dia ingin mewujudkannya meskipun harus merenggut impiannya. Tidak ada impian lain lagi selain membuat kakaknya bahagia di dunia yang sudah berbeda.