Semula mereka yang mengejekku dan merusak bonekaku. Namun, sekarang mereka menjadi boneka-bonekaku yang kupermainkan. Semenjak dua kejadian yang selalu menekan jiwaku, aku semakin terbiasa akan hal-hal yang seperti itu, bahkan aku sangat menyukai sebuah kegiatan yang berupa penyiksaan keji dan pembunuhan sadis. Jiwa kemanusianku terasa hilang begitu saja dari dalam diriku dan bahkan perasaan belas kasihan terhadap sesama manusia sudah tiada. Pisau dan gunting telah menjadi teman karibku, mereka selalu menemaniku untuk memenuhi keinginanku. Aku tidak tahu entah berapa banyak darah yang telah melumuri bagian tajam pisau dan guntingku itu...