Pada akhirnya hidup adalah perkara menjalani apapun seorang diri. Tiada yang benar-benar peduli. Uluran tangan orang-orang hanya berupa kesucian yang dibuat-buat. Mereka datang lalu membangun sebuah atap, namun tidak memiliki keinginan penuh untuk menetap. Bahkan sama sekali tidak pernah dianggap, hancur karena terlalu berharap. Setelah mendapatkan tempat, mereka langsung berkhianat Keraguan semakin tumbuh secara utuh. Menggerogoti percaya diri yang kian merapuh. Tak ada ranting pohon yang berisikan sebuah keyakinan. Seorang diri memikul beban, dan sendirian menanggung betapa sakitnya ketika semangat hidup tengah dipukul Tak ada bantuan yang mau berpapasan. Bahkan sesuap nasi yang di peroleh dari jari-jemari kecil, ternyata membuat perjalanan hidup di dunia hanya menjadikan kita semakin kerdil Selalu ada salah yang ditampung dalam tubuh. Berharap dijadikan tempat agar tiada yang bisa menyentuh. Kebenaran hanya dimiliki orang kaya yang dihujani banyak cinta. Sebagai barometer yang nyata. Sungguh, hidup sendiri mengajarkan kita betapa sulit nya menahan keluh dan tetap menjadi pribadi yang tangguh
16 parts