"Sebagai seorang wanita karir, dan seorang single mother. Saya rasa, saya nggak butuh seorang pria untuk bisa hidup dengan baik." -Ajeng Dwipta "Pria tanpa wanita? Hahahaha, it's a bullshit." -Aluna meiska Kalimat dua rekan kerjanya itu terus membekas di kepala Ulani, gadis itu semakin yakin bahwa wanita jauh lebih kuat dibandingkan Pria. Seorang wanita mungkin saja bisa hidup tanpa seorang pria. Akan tetapi, seorang pria sudah pasti tidak bisa hidup tanpa seorang wanita. Ulani yakin dan percaya hidupnya akan baik-baik saja tanpa seorang kekasih. Dia membenci semua pria, kecuali Ayahnya. Karena baginya pria adalah sumber dari segala masalah yang ada di muka bumi ini. Pemahaman itu terus dia yakini sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang Akram Wijaya, Pria yang mematahkan seluruh argumennya, hingga ia berpikir "Benarkah pria tidak seburuk itu?"