Ini adalah saat yang ditunggu Alif. Lima tahun lamanya ia mendekam di penjara, karena kasus narkoba yang menjeratnya sehari setelah hari kelulusan. Ia merasa hancur kala itu. Merasa menjadi orang yang tak berguna. Cintanya pada Syahra telah mengubah segalanya. "Bila kau memang mencintaiku, rubahlah dirimu. Bertaubatlah. Datanglah ke rumah saat kau sudah siap melamarku nanti. Aku akan menunggumu." Syahra menatap Alif dengan mata yang berkaca-kaca. "Maafkan aku Syahra. Aku memang tak pantas bersamamu. Aku berjanji akan bertaubat. Tunggu aku bebas, aku akan datang melamarmu." Hanya itu yang Alif ucapkan, sebelum polisi membawanya pergi. Alif menatap tempat yang ia tinggali selama lima tahun itu sebelum pergi. Ia menitikkan air mata. Tempat tahanan itu akan menjadi saksi cintanya. Kini, ia telah kembali menghirup udara kebebasan. Ia sangat merindukan Syahra. Bagaimana kabarnya sekarang? Hari ini Alif datang ke rumah Syahra bersama sang ibu. Membawa sejuta kerinduan yang telah lama ia pendam. Ia tak menyangka, gadis yang dulu ia benci, sekarang menjadi orang yang spesial dalam hidupnya. Terkadang, ia tertawa sendiri, saat mengingat pertengkarannya dengan Syahra di masa sekolah. "Bagaimana bisa kau melamar putriku? Kau mantan narapidana. Kau tak punya masa depan. Kau tak pantas bersama putriku. Pergi! Putriku akan menikah Minggu depan." Begitulah penolakan ayah Syahra. Alif menunduk dengan air mata yang menganak sungai, kemudian dengan langkah berat ia meninggalkan rumah Syahra. Hatinya terasa sakit, bagai ada pedang yang menancap di ulung hatinya. Alif sadar diri, mungkin kalimat itu ada benarnya. Syahra menatap punggung Alif dengan air mata yang mengalir. Mengisyaratkan rindu yang teramat dalam juga rasa sakit yang ia rasakan. Syahra dipaksa menikah oleh sang ayah dengan laki-laki yang tidak ia cintai. Bagaimana kisah cinta Alif dan Syahra selanjutnya? Siapa yang akan Syahra pilih?
4 parts