ini tentang jakarta dan kasih kami. kala sebuah asa terkubur, mereka terduduk di jalanan dengan derai air mata. lagu kami dimainkan, begitu nyaring memekakkan telinga. bersedih, mereka semua, menangis. bersenandung ditengah pilunya hidup, lelah, dan tertidur. berasumsi bahwa cinta kami abadi, berkhayal tentang indahnya menapak dengan kaki telanjang di hutan yang rindang, dan berdiri dibawah hujan seraya berpelukkan. jakarta adalah saksi cinta kami. jakarta adalah sonatina kami. jakarta adalah rumah untuk memulai, dan rumah untuk pulang.
4 parts