Ranni, bunga desa yang kian bersinar setiap harinya. Ia seorang muslimah yang mengetahui sedikit tentang agama melalui pelajaran sekolah dan buku yang ia baca. "Fiqih Wanita" adalah buku yang ia senangi, apalagi pada BAB Perkawinan. Usia SMA pada tahun 1980an adalah usia yang matang untuk menikah, mengingat orang tua Ranni yang kurang mampu untuk membiayai pada tingkat yang lebih tinggi. Ranni sang bunga desa juga memiliki tambatan hati yang sangat ia kagumu, sesosok laki-laki yang sangat pandai melantunkan ayat-ayat Al-Quran dan sering menjadi imam di masjid dekat rumah Ranni. Retno Begitu orang memanggilnya. Namun sayang, takdir berkata lain Ranni dipersunting seorang laki-laki yang keluarga yang sangat tidak paham agama dan ambur radul. Rumah tangga bernuansa abu-abu harus dijalani rani setiap harinya. Menikah adalah ibadah sekali seumur hidup bagi rani, hingga titik darah terakhirpun rani tetap setia mendampingi sang suami. Berusaha mencari jalan terbaik, bersikap ramah dan memberikan pengertian terhadap suaminya kerap kali dilakukan Ranni. Namun tetap pertolongan Allah dan kesabaran adalah kunci segala masalah yang dihadapi.