HIATUS!! "Kalian memang sebuah grup yang selalu menjadi pusat perhatian di kampus ini." Oceh salah seorang mahasiswa yang tak sengaja terlibat sebuah obrolan ringan dengan Kiana, Cordie, Dave, Anson dan Daniel. "Kami tau, kami memang sekeren itu." 'Plak' Sontak Anson mengaduh kesakitan karena sebuah tangan telah memukul kepalanya kasar. Bukannya menolong, tapi empat sahabatnya hanya tertawa renyah melihat Anson seperti itu. "Kurasa itu memang pantas kau dapatkan." Sahut Kiana yang saat ini masih menahan tawanya supaya tidak semakin meledak. Walaupun dianggap sebagai wanita yang kalem dan baik, tapi Kiana tetap setuju dengan perlakuan Cordie pada Anson tadi. "Lihat! Bahkan Kiana setuju denganku. Kalian berdua juga setuju kan?" Tanya Cordie sambil menatap Dave dan Daniel bergantian. Sedangkan kedua pria yang diajaknya bicara itu hanya membalasn dengan bahasa isyarat yang mengartikan setuju. Lantas tawa Cordie pecah begitu saja. Perlakuan kasarnya telah disetujui oleh semua sahabat baiknya. "Dasar kalian!" Decak Daniel tak habis pikir. Sedangkan Dave masih diam namun kepalanya menggeleng heran melihat sikap sahabat baiknya itu. Memang sudah kebiasaan mereka berlima jika sudah berkumpul, yaitu membicarakan hal yang sebenarnya tidak penting. Tapi justru itulah yang membuat persahatan mereka tetap kekal sampai saat ini. Namun tidak ada yang bisa menebak bagaimana kedepannya. Apakah perasaan mereka satu sama lain akan selalu sama? Hanya sekedar sahabat? Atau lebih?