WARNING: UPDATE PELAN! NGGAK BISA CEPAT. NGGAK BISA DIPAKSA CEPAT. Clea merupakan iblis terkejam yang pernah ada dalam sejarah. Dia tidak ragu menghancurkan kepolosan Caspian, pangeran dari kerajaan manusia, dan menjadikannya sebagai budak pemuas nafsu. Beberapa tahun kemudian Caspian berhasil melarikan diri dari sarang iblis dan beraliansi dengan Saintess lalu memukul mundur prajurit iblis. Dendam dalam diri Caspian yang terakumulasi akibat penghinaan yang Clea tanamkan pun berkobar. Dia membalaskan dendam kepada Clea dengan cara paling keji yang bisa dipikirkan oleh umat manusia. Begitulah nasib Clea dalam novel Godaan dan Angkara. Akan tetapi, Clea "yang ini" bukanlah Clea yang sama. Dia manusia jomlo yang mengabdikan diri seratus persen kepada korporat dan berakhir mati sebagai keset kesejahteraan sistem bentukan oligarpus. Dia hanya ingin menikmati hidup dengan tenang tanpa perlu bekerja selama 24 jam! Oleh karena itu, begitu Caspian muncul di istananya tanpa ragu Clea pun menolak dan berkata, "Dia tidak bisa memuaskanku." Pilihan terbaik yang ia ambil pada saat itu demi menjauhkan Caspian dari teritori "hidup santai tanpa bekerja" yang ia idamkan seumur hidup. *** Clea berpikir menolak Caspian merupakan cara teraman. Dia tidak menyangka bahwa Caspian tetap beraliansi dengan Saintess dan memukul mundur pasukan iblis saudara Clea. Ketika kembali bertemu dengan Caspian, Clea bersumpah ingin menggali lubang dan bersembunyi. "Kau berani menghinaku," kata Caspian. Senyum manis, tapi beracun pun membuat Clea merinding. "Gigi balas gigi. Mata balas mata. Putri Clea, kita perlu menuntaskan perkara." Dalam hati Clea berteriak histeris dan menyumpahi tokoh utama, Caspian. Sepertinya pindah negara bukan pilihan yang buruk.