Kalau boleh Denaya memilih, dia ingin menjadi anak bungsu. Anak bungsu itu selalu mendapatkan perhatian orang tua, bukan? Denaya mau itu. Tetapi Denaya lahir sebagai anak sulung. Tuntutan luar dan dalam mesti dia pikul seorang diri. Gavin, satu-satunya tempat memuntahkan keluhan pergi menjauh. Sekarang, Denaya harus apa? Tetap bertahan, atau ikut pergi seperti beberapa teman yang lain? "Gua nggak tahu harus bersyukur atau nggak."